Tentang Catcalling & Street Harrassment


Postingan kali ini tergerak dari artikel yang di bagikan oleh salah seorang teman di timeline Facebook. Artikel yang cukup menarik, begitu pikir saya ketika membaca judul nya. Artikel nya ada disini *thanks untuk Teh Mia :). Artikel tersebut berbicara tentang street harassment atau bahasa simplenya gangguan yang terjadi saat di jalan. Konteks ganguan dalam postingan ini adalah gangguan yang berbau seksual, baik secara verbal ataupun secara langsung. Dalam artikel itu diceritakan bahwa dalam waktu 35 menit, sang writer (seorang ekspat yang tinggal di Jakarta) mengalami pelecehan secara verbal sebanyak 13 kali. Jumlah yang mencengangkan ya..

Oke, saya tinggalkan dulu artikel tersebut :). Saya ingin menyinggung soal Catcalling, sebuah kata yang jujur saja baru pertama kali saya dengar ketika membaca artikel tersebut *iyaa saya katro :)). Mungkin banyak dari kita yang pernah mengalami hal ini, hanya saja kita tidak tahu istilah apa yang pantas untuk menyebut perlakuan tersebut. Jadi, catcalling adalah sebuah istilah urban yang berarti:

~ Melakukan hal-hal bertendensi seksual (biasanya dengan volume keras meski belum tentu secara eksplisit), termasuk bersiul, berseru, memberikan gestur, atau berkomentar, biasanya kepada perempuan (juga bisa laki-laki atau gender yang lain) yang lewat di jalan.
~ Menyuarakan bebunyian atau keributan kepada seseorang di depan publik yang membuat orang itu tidak nyaman (biasanya kepada pembicara, performer, atlet, dll.).
(sumber : https://putriwidisaraswati.wordpress.com/2015/11/29/catcalling-pelecehan-terhadap-perempuan/)
ilustrasi catcalling
Nah, bentuk catcalling nya ini macam2. Kalo yang pernah saya alami seringnya seperti ini "Senyumnya mana Mbak?" atau "Koq cemberut terus sih?" bahkan siulan atau gestur2 lain yang mengganggu. Yang lebih parah adalah ketika saya berjalan tiba2 ada orang yg menirukan suara anjing melolong, maksudnya apa coba? saya kaya anjing? gitu?. Asli, saya marah sekali saat itu cuma belum ada keberanian yang cukup besar untuk melawan. Bagi sebagian orang mungkin saya dikira berlebihan yaa "halah apanya yang pelecehan, biasa aja keless..lu aja yang baperan". But seriously guys, kalian gak merasa apa2 ketika ada komentar2 seperti itu terlontar ? bahkan dari mulut orang yang notabene nya adalah orang asing buat kita. Kalo saya sih risih banget, risih serisih2 nya. Biasanya catcalling ini sering terjadi di kota2 besar tapi tidak menutup kemungkinan juga, bisa terjadi di kota kecil. Pengalaman saya diatas terjadi ketika saya masih tinggal di Cirebon.

Baca Juga : L.O.V. E Yourself, hargailah dirimu sendiri ladies !
Ketika saya memutuskan untuk berhijab pun masih saja ada yang seperti itu, memang sih saya masih suka pake celana jeans. Bahkan kali itu saya merasa benar2 terhina, ketika seseorang berkata "Assalamualaikum.." sambil cengar cengir  gak jelas. Please atuh lah..ucapan salam aja dipake buat begituan. Kalo yang seperti ini biasanya masih saya jawab, sambil masang muka super jutek tanpa melihat ke orang tersebut dan terus berjalan jengkel. Hadeeh jadi dosa kan, jawab salam sambil muka ketus gitu >,<. Kadang ibu2 muda yang gendong anak aja masih di siul2in, macam burung. Woyy dia udah punya buntut ituu..masih aja di godain. Heran.

Bahkan dalam kasus yang lebih berat, catcalling bisa di sertai dengan memegang bagian tubuh kita secara paksa. Kalo ini sih keterlaluan banget, langsung teriak aja deh. Saya bukan ingin menakut - nakuti ya, tapi street harassment semacam ini sering banget terjadi. Bukan hanya di jalan raya, tapi juga di transportasi umum. Sudah sepatutnya kita sebagai seorang wanita berhati2 dalam segala kondisi.

Bisa saya tarik kesimpulan dari pengalaman ini, bahwa street harassment akan tetap ada no matter what and it's not about our outfit. Selama kita, korbannya tidak bereaksi apa2 (cuma diam gak tahu harus apa, tapi dalam hati marah), hal serupa akan tetap terjadi. Untuk korban catcalling, perlakuan ini tentu memberikan efek yang beragam. Ada yang takut, marah, malu bahkan ada yg cuek. Menurut saya yang cuek ini yang bahaya. Koq ya nrimo aja dilecehkan begitu.

andai bisa ganti arti istilahnya kaya gini...
Jadi ini saat yang tepat untuk "fight back". Kalo ada yang melakukan  ini ke kita lawan aja, biar pelaku tahu kalo kita gak nyaman, merasa terganggu dan gak suka di gituin. Saya bukan aktivis pembela hak2 wanita, saya cuma seorang warga biasa yang merasa terganggu dengan street harassment. Perihal nanti pelaku malah balik ngomong "Santai aja kali..kita becanda koq" sambil ngsih muka tengil, langsung balas aja "But, you act like a jerk..annoying, norak". Memang butuh keberanian, tapi kalo gak di coba hal yang sama akan terus berulang. Ini cuma sebagian kecil cara yang bisa kita lakukan untuk melawan, apapun caranya tetap utamakan keselamat kita. Mari lawan catcalling dan street harrasment  :).

Semoga bermanfaat.

~ 25 Januari 2017 ~

Review Film : My Annoying Brother


Sepertinya mulai sekarang, saya akan lebih sering posting tentang review film hahha. Kebetulan banyak banget film2 seru yang saya tonton *padahal alasan karena gak ada bahan tulisan yang lain :D.


Salah satu film yang saya tonton adalah film buatan Korea yang baru rilis Desember 2016 kemarin. Film yang berjudul My Annoying Brother ini di bintangi oleh Cho Jung Seok (Jo Jung Suk), Do Kyung Soo (D.O of EXO) dan Park Shin Hye. Lagi2 alasan aktor favorit yang mendorong saya untuk menonton film ini. Iyaa saya suka sama Cho Jung Seok hahha. Entah kenapa sejak Drama serial yang dia bintangi bareng Gong Hyo Jin, saya jadi gak bisa lupa sama dia *halah :D.

Baiklah mari kita kupas tuntas film ini hahha..

SINOPSIS

Film ini menceritakan tentang seorang kakak yang berada di dalam penjara (Cho Jung Seok) yang kemudian mengajukan pembebasan bersyarat, dengan alasan adiknya (Do Kyung Soo) hidup sebatang kara dan memiliki keterbatasan sebagai penyandang tuna netra. Sebetulnya Do Young (nama si adik) merupakan atlet Judo yang potensial, namun karena mengalami kecelakaan saat bertanding ia kehilangan penglihatannya dan gagal masuk tim nasional Judo Korea. Hal itu membuat Do Young menjadi depresi.
Pihak lapas kemudian mengabulkan permohonan Do Sik (nama si kakak). Namun sekembalinya Do Sik kerumah, hubungan antara kakak beradik ini tidak berjalan seperti yang di bayangkan. Bahkan hidup yang di alami terasa tak mudah, karena sang kakak tidak memperlakukan adiknya dengan baik. Ada dendam pribadi antara sang kakak dan Ibu dari Do Young *mereka saudara lain ibu.

Kemudian datang seorang perempuan (Park Shin Hye) yang merupakan pelatih Judo Do Young. Dia datang untuk membujuk Do Young berlatih kembali dan bergabung di tim nasional. Selain itu ia juga diharapkan dapat bertanding di Paralimpiade (sebuah pertandingan olahraga dengan berbagai nomor untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral - Wikipedia).

Akankah hubungan sang kakak dan si adik kembali harmonis? Akankah Do Young menyetujui untuk berlatih dan bergabung dengan tim nasional Korea ?
Gimana, menarik bukan ? heheh langsung tonton aja yah film nya :D.

REVIEW
Secara keseluruhan film ini layak banget untuk di tonton. Selain mengajarkan tentang pentingnya kasih sayang antara kakak dan adik, film ini juga menyuguhkan beratnya perjuangan seorang penyandang disabilitas. Banyak hal berat harus di lalui, selain cibiran orang2 ternyata sikap menerima kondisi diri sendiri merupakan hal tersulit. Di sini jelas terlihat bagaimana depresinya seseorang yang tadinya dapat melihat dunia, tiba2 semua pintu tertutup menjadi gelap. Dan ternyata dukungan dari orang terdekat sangat dibutuhkan.


Oia bagi anda yang berharap ada kisah romantis di film ini, jangan berkecil hati yah. Meskipun romantisme antara sepasang kekasih tidak tergambar di sini, tapi kita masih bisa melihat sisi tersebut jika memang teliti heheh. Kaya nya ada semacam cinta terpendam gitu deh hahha *analisa sotoy saya :D.

Sayang nya untuk alur cerita, film ini gampang banget untuk di tebak. Kaya misalnya saya mengira2 abis adegan ini akan terjadi adegan ini dst, ternyata memang benar begitu jalan ceritanya. Jadi agak kurang "nendang" aja sih. Meski demikian film ini tetap menarik untuk di tonton loh. Jangan lupa sediakan tissue juga yah heheh.

Title : My Annoying Brother
Release Date : November 2016 (South Korea), Desember 2016 (USA, Indonesia)
Directed by : Kwoon Soo Kyung
Cast : Cho Jung Seok, Do Kyung Soo, Park Shin Hye
Genre : Drama / Comedy
Runtime : 110 Minutes
Distributor : CJ Entertainment
Language : Korean
Country : South Korea

~ 6 Januari 2017 ~

Review Kuliner : Empal Gentong Khas Cirebon


Hai hai..selamat tahun baru, sorry telat ngucapin nya hahah. Mengawali awal tahun 2017 ini saya mudik ke Cirebon. Rindu Emak pake banget, jadi deh ngambil cuti akhir-awal tahun. Oia bagi yang belum tahu, Cirebon itu merupakan kota yang terletak di pesisir utara pulau Jawa dan merupakan bagian timur Jawa Barat. Kalo kalian ada yang mau ke Jawa Tengah via Pantura, pasti lewat Cirebon dulu. 

Nah, pas mudik kemarin saya sekeluarga sempet nyobain kuliner khas Cirebon, yaitu empal gentong. Padahal saya pengen makan Nasi Jamblang, mudah2an next time bisa saya tulis juga ya.

Kuliner ini mirip dengan gulai (gule) yang dimasak di dalam gentong (periuk tanah liat) menggunakan kayu bakar. Maka nya kuliner yang memiliki aroma khas ini di kenal dengan nama empal gentong. Daging yang biasa di gunakan bisa berupa usus, babat dan daging sapi. Kalo kemarin saya minta daging dan babat aja.


Ps : Foto aslinya keburu saya hapus, untung ada Instagram jadi nyomot dari sana :p.

Kuliner ini juga biasa di sajikan dengan taburan kucai yang sudah di potong halus serta bawang goreng. Selain itu bisa juga di hidangkan dengan lontong atau nasi. Kemarin sih saya lebih memilih nasi, laper soal nya hahah. Bagi yang suka pedes, bisa menambahkan bubuk cabe kering yang tersedia. Jangan heran yah, di setiap kedai empal gentong pasti hanya cabe kering yang disediakan. Tapi lumayan pedes koq :D.

Harga yang ditawarkan juga cukup murah, sekitar IDR 15-20 saja. Untuk masalah tempat makan yang enak, kalo saya pribadi sih akan menyarankan empal gentong yang di stasiun heheh. Banyak yang bilang di situ enak :). Ada juga di daerah Plered, cuma saya lupa nama warung nya apa. Yang jelas di setiap sudut kota Cirebon, kita pasti dapat menemukan kuliner khas ini.Yuk cobain juga :D.

~ 3 Januari 2017 ~

Review Film : If Cats Disappeared From The World


Jika kucing menghilang dari dunia, bagaimana dunia ini berubah ?
Jika saya menghilang dari dunia, siapakah yang akan sedih untuk ku?

Haii..saya balik lagi nih masih dengan review film, abis lagi gak ada bahan tulisan wkwkwk ga papa yaa :D. Film yang akan saya review kali ini masih film Jepang, judul nya If Cats Dissappeared From The World atau dalam bahasa Jepang Sekai Kara Neko Ga Kietanara. Kutipan diatas merupakan salah satu dialog yang di ambil dari film ini. Sebetulnya film ini sudah lama rilis yaitu tanggal 14 Mei 2016 kemarin, sayangnya di Indonesia gak rilis. Film yang di bintangi oleh Takeru Satoh dan Aoi Miyazaki ini, di angkat dari novel dengan judul yang sama dan di tulis oleh Genki Kawamura. Kalo kalian pernah nonton Rurouni Kenshin pasti Hafal siapa itu Takeru Satoh. Yup, dia adalah pemeran utama di film tersebut. Jujur aja sebenarnya faktor aktor/aktris nya ini lah yang mendorong saya untuk menonton film ini. Selain tentunya tentang jalan cerita yang di suguhkan.

Takeru nya ganteng hahha
Film dengan genre Fantasy ini memiliki rating yang biasa aja menurut saya, yaitu 7.3/10 (sumber : IMDb). Masih cukup tinggi di bandingkan dengan film Bakuman yang di bintangi Takeru tahun lalu.

SINOPSIS
Film ini menceritakan seorang post man (Takeru Satoh) yang menderita kanker otak (brain cancer). Saat kembali ke rumahnya, ia kaget melihat seseorang yang sangat mirip dengannya. Orang itu kemudian disebut "devil (iblis)". Sang iblis menawarkan sebuah perjanjian, jika ia ingin hidup sehari lebih lama maka akan ada satu benda yang di hapus dari dunia. Benda yang dihilangkan merupakan benda2 yang berhubungan dengan masa lalunya. Kemudian Takeru menyetujui perjanjian itu *di film gak di ceritain nama tokoh yang di perankan siapa.

Hal pertama yang di hilangkan adalah telepon. Nah kalo si telepon ini benda yang berhubungan dengan mantannya. Kebayang kan gimana kalo akhirnya telepon itu menghilang ? Terus hal selanjutnya yang hilang adalah film, kalo film berhubungan teman baiknya. Gitu seterusnya sampai si Devil bilang akan menghilangkan kucing. Disini penonton akan di bawa ke masa lalu tentang kehidupan keluarganya. Dari sini kita akan tahu ada kesalahpahaman yang terjadi antara Takeru dan sang ayah (diperankan oleh Eiji Okuda), sehingga sampai saat ini kedua orang itu tidak pernah bertegur sapa.



Terus endingnya gimana? yaa tonton aja filmnya. Nanti saya jadi spoiler donk kalo ngasih tahu akhirnya gimana heheh.

REVIEW
Satu kata yang menggambarkan kesan pertama setelah menonton film ini adalah "membosankan", apalagi di satu jam pertama. Saya bener2 harus fokus untuk menangkap apa maksud yang ingin disampaikan dari film ini. Belum lagi alur nya yang maju mundur, cukup membuat otak saya berpikir keras.

baca juga : Review Film Kimi No Na Wa (Your Name)
Namun kesan itu berubah ketika bagian si Devil akan menghilangkan kucing di mulai. Saya yang tadinya gak mudeng, jadi tercerahkan *bahasa apa ini :D. Di bagian ini kita akan diperlihatkan bagaimana dulu ibunya sangat mencintai kucing dan berjuang melawan penyakitnya. Pada bagian ini juga kita akan melihat alasan2 kenapa sampai terjadi salah paham. Intinya dibagian ini kita akan butuh banyak tissue :'(. Jadi sebetulnya film ini menceritakan perbandingan keadaan jika benda2 seperti telepon, film dst masih ada dan ketika benda2 tersebut hilang.

Banyak hal2 menarik yang di gambarkan dalam film ini, seperti tentang cara seorang ayah mencintai keluarganya. Dimana gak semua orang akan paham dan mengerti bagaimana cara si ayah mencintai yang akhirnya hanya menimbulkan kesalahpahaman. Yakin deh, setelah nonton ini kita akan sadar kalo setiap orang tua khususnya ayah punya caranya sendiri2 untuk menyayangi keluarganya.

Title : If Cats Disappeared From The World / Sekai Kara Neko Ga Kietanara
Release Date : May 14 2016 (Japan)
Starring : Takeru Satoh, Aoi Miyazaki
Based On : Sekai Kara Neko Ga Kietanara
Directed By : Akira Nagai
Distributed By : Toho
Running Time : 103 Minutes
Country : Japan
Language : Japanese

~ 27 Desember 2016 ~

Review Film : Kimi No Na Wa (Your Name)


Kali ini saya akan membahas tentang sebuah film yang cukup menyita perhatian publik, bukan cuma di negara asal nya Jepang tapi juga di Indonesia. Kimi No Na Wa atau dalam bahasa Inggris berjudul "Your Name" ini memiliki rating 9.4/10 di MyAnimeList.net dan 8.8/10 di IMDb, rating yang wow banget untuk sekelas anime. Oia, film ini rilis di Jepang 26 Agustus 2016 lalu, namun baru tayang di Indonesia pada tanggal 7 Desember 2016. Big thanks to CGV Blitz yang udah nayangin film ini *gak papa yaa nyebut merk :D. Sebelum saya bedah film ini tonton dulu trailer nya yuk.


Jadi film ini menceritakan kisah percintaan seorang remaja pria dan remaja wanita yang belum pernah bertemu sebelumnya, tetapi secara ajaib dapat bertukar tubuh satu sama lain. Remaja pria bernama Taki menjadi pribadi yang feminim ketika bertukar tubuh dengan Mitsuha, sebaliknya Mitsuha yang kalem menjadi garang ketika Taki memakai tubuhnya. Hal ini membuat orang2 disekitar mereka berdua merasa heran dengan perubahan sikap yang terjadi secara tiba2.

Baca juga : Detective Conan - The Darkest Nightmare

Pada awalnya mereka sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi, namun lama kelamaan mereka menyadari bahwa mereka dapat bertukar tubuh dan itu terjadi secara acak. Kadang terjadi seminggu sekali, bahkan 2 hari sekali. Banyak hal terjadi ketika mereka bertukar tubuh, sayang mereka tidak mengingat kejadian2 tersebut ketika mereka kembali ke tubuhnya masing2. Karena itu mereka meninggalkan semacam notes untuk memberitahu apa saja yang dilakukannya hari itu.


Suatu hari, pertukaran tubuh di antara Taki dan Mitsuha berhenti total. Taki menjadi cemas karena hal ini, dia pun  mencari keberadaan Mitsuha hanya dari ilustrasi gambar yang dibuat sendiri. Sampai akhirnya, Taki mendapat petunjuk tentang kota dimana Mitsuha tinggal. Saat mendatangi kota tersebut, Taki sangat kaget karena kota tersebut hancur oleh hujan komet yang terjadi 3 tahun lalu. Kemudian Taki mencari tahu tentang peristiwa tersebut dan mendapati nama Mitsuha pada daftar korban meninggal.

Laah terus yang tukeran badan sama dia siapa donk? Nah, ini dia serunya. Selain menceritakan tentang kisah cinta mereka, film ini juga menceritakan kemustahilan tentang pertukaran badan lintas dimensi. Aduuuh gimana yaa bilangnya, jadi Mitsuha itu hidup 3 tahun yang lalu sedangkan Taki hidup di masa sekarang. Tapi Taki gak mau nyerah, dia terus mencari jawaban kenapa dia dan Mitsuha tetap bisa bertukar badan.

-------------

Dari awal film ini gak terlalu banyak adegan yang bikin kita mikir keras, yang ada malah adegan lucu. Bahkan lagi nangis pun ada aja lucunya :D. Baru deh pas tengah2 agak sedikit mikir, koq bisa gini sih, koq gitu sih. Tapi tenang aja semuanya akan terjawab di akhir filmnya koq. Dari kualitas gambar dan cerita, menurut saya film ini layak banget untuk di tonton. Kisah cintanya romatis tapi gak monoton meskipun alurnya agak sedikit rumit. Dari segi gambar juga gak kalah dari Ghibli Studio. Sedangkan untuk theme song nya, lagu2 yang di bawakan oleh Radwimps pas banget dengan jalan ceritanya. Malah hampir nangis cuma denger lagu nya doank hahah.

Untuk masalah ending, saya sempet was2 juga takut nya kaya film 5cm persecond tapi ternyata gak gitu hahha *fiuuh. Tapi film ini ada sedikit kurang menurut saya, saat adegan dimana Taki ketemu Mitsuha di gunung tiba2 Mitsuha hilang lagi , tau2 langsung loncat ke kehidupan Taki yang lagi nyari kerja *udah lulus kuliah. Sayang banget sih menurut saya, padahal disitu penting banget. Apakah Taki akan melupakan Mitsuha atau tetap yakin bahwa Mitsuha masih hidup di suatu tempat.

Satu hal yang saya pelajari dari film ini, yang nama nya jodoh gak akan kemana. Segimana pun jauhnya kalo emang udah takdir yaa pasti ketemu *kemudian baper :D. Yuuk ah langsung cus kebioskop mumpung masih di puter hahha.

Tittle : Kimi No Na Wa / Your Name
Release Date : 26 August 2016 (Japan), 7 December 2016 (Indonesia)
Production : CoMix Wave Films
Directed by : Makoto Shinkai
Produced by : Noritaka Kawaguchi, Genki Kawamura
Distributed by : Toho
Running Time : 107 Minutes
Country : Japan
Languange : Japanese 

~13 Desember 2016~