Antrian Online Imigrasi dan Antrian via Whatsapp
Hai..apa kabar semuanya ?? kali ini saya ingin memberikan informasi mengenai pembuatan paspor baru (paspor biasa). Sebetulnya ini bukan pengalaman pribadi saya sih, karena paspor saya sudah terbit awal 2016 lalu..pengalaman yang akan saya share kali ini adalah pengalaman pembuatan paspor suami saya.
Tahun 2016 saya bikin paspor dengan sistem online di Imigrasi Bandung, prosesnya cepet dan gak ribet. Berdasarkan pengamatan saya, kantor imigrasi Bandung terbilang kantor imigrasi yang super sibuk. Bayangin aja, kantor masih di kunci orang2 udah antri buat ngambil nomor antrian. Udah gitu yang antri gila2an..puuuanjang banget. Awalnya saya ingin mengajukan pembuatan paspor secara offline, eh liat antrian yang kaya begitu yaa saya langsung balik kanan dan memutuskan untuk mengajukan pembuatan paspor secara online. Jadi pas kemarin suami ingin membuat paspor tanpa pikir panjang langsung saya saranin ngajuin secara online aja. Eh la dalah koq menu Paspor Online nya gak ada..tau nya emang sedang di offline kan dulu.
Jadi sodara2, terhitung sejak bulan Januari 2017 layanan pembuatan paspor secara online resmi di tutup, karena data yang di scan dan di upload ke sistem sering berbeda dengan data aktual yang di bawa sehingga data pemegang paspor menjadi rancu dan tidak valid (sumber). Sedangkan pada halaman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi menyatakan bahwa layanan pembuatan paspor online di hentikan sementara karena sedang dilakukan perbaikan dan peremajaan (sumber). Entah lah mana yang bener, yang jelas saya gak menemukan lagi menu layanan paspor online di laman resmi imigrasi.
Tapi ternyata pihak imigrasi sudah menyediakan fasilitas alternatif yang mungkin bisa mengatasi masalah antrian yang saya sebutkan di atas. Yaitu dengan menggunakan aplikasi Antrian Online Imigrasi. Aplikasi ini hanya memfasilitasi kita yang ingin mengambil nomor antrian saja. Jadi nanti di imigrasi kita gak usah ngambil nomor antrian lagi. Untuk menggunakan aplikasi ini kita harus mengunjungi url antrian.imigrasi.go.id lalu lakukan pendaftaran atau kalo gak mau ribet tersedia juga versi mobilenya silakan download di google play.
Yang perlu diperhatikan adalah, belum semua kantor imigrasi menyediakan fasilitas antrian online ini. Baru beberapa kantor imigrasi yang menggunakan sistem antrian online, mungkin masih tahap uji coba jadi penggunaan nya masih belum merata. Untuk melihat daftar kanim mana saja yang menggunakan fasilitas ini, silakan daftar dulu disini. Setelah daftar anda baru bisa melihat listnya.
Selain itu, ternyata jadwal yang available di pilihkan oleh sistem bukan kita yang memilih tanggal. Saat itu saya mendaftarkan suami pada awal Oktober 2017, tanggal antrian yang tersedia ternyata tanggal 2-3 November 2017 -_-". Gak tau kenapa koq gak available setiap hari. Karena waktu keberangkatan kami masih cukup jauh, saya mengambil dan mendaftar untuk mendapatkan slot antrian pada tanggal tersebut tadi. Sambil menunggu sambil nyari2 info lagi deh. Hasil dari pendaftaran tersebut, kita akan mendapatkan jam dan waktu untuk datang ke kantor imigrasi yang sudah di pilih serta QRcode untuk di scan nanti.
Singkat cerita, tibalah waktu untuk datang ke kantor imigrasi. Saat itu suami saya mendapat jadwal jam 14:00 wib, jadi pas tiba disana kantornya gak terlalu rame. Dengan membawa segala dokumen persyaratan, kami langsung menuju ke loket antrian online yang memang sudah disediakan. Setelah menunggu beberapa saat, giliran suami saya pun tiba. Dokumen persyaratan kemudian diperiksa dan di bulak balikan oleh petugas. Agak deg2an sih pas dibagian ini, dan ternyata....
Yang perlu diperhatikan adalah, belum semua kantor imigrasi menyediakan fasilitas antrian online ini. Baru beberapa kantor imigrasi yang menggunakan sistem antrian online, mungkin masih tahap uji coba jadi penggunaan nya masih belum merata. Untuk melihat daftar kanim mana saja yang menggunakan fasilitas ini, silakan daftar dulu disini. Setelah daftar anda baru bisa melihat listnya.
Selain itu, ternyata jadwal yang available di pilihkan oleh sistem bukan kita yang memilih tanggal. Saat itu saya mendaftarkan suami pada awal Oktober 2017, tanggal antrian yang tersedia ternyata tanggal 2-3 November 2017 -_-". Gak tau kenapa koq gak available setiap hari. Karena waktu keberangkatan kami masih cukup jauh, saya mengambil dan mendaftar untuk mendapatkan slot antrian pada tanggal tersebut tadi. Sambil menunggu sambil nyari2 info lagi deh. Hasil dari pendaftaran tersebut, kita akan mendapatkan jam dan waktu untuk datang ke kantor imigrasi yang sudah di pilih serta QRcode untuk di scan nanti.
Singkat cerita, tibalah waktu untuk datang ke kantor imigrasi. Saat itu suami saya mendapat jadwal jam 14:00 wib, jadi pas tiba disana kantornya gak terlalu rame. Dengan membawa segala dokumen persyaratan, kami langsung menuju ke loket antrian online yang memang sudah disediakan. Setelah menunggu beberapa saat, giliran suami saya pun tiba. Dokumen persyaratan kemudian diperiksa dan di bulak balikan oleh petugas. Agak deg2an sih pas dibagian ini, dan ternyata....
"Bapak KTPnya di luar Bandung, ada surat keterangan domisili atau surat pengantar dari kantor gak?" kata petugasnya.Waktu menunjukan pukul setengah 3, dengan hopeless kita berdua bergumam..mana mungkin dapat surat keterangan domisili secepat itu. Udahlah nanti ngambil antrian lagi aja..begitu pikir kami. Fyi, saya dan suami merupakan pendatang di Bandung, tapi saya lupa apakah menyertakan surat pengantar dari kantor atau tidak saat mengajukan pembuatan paspor tempo hari. Dan..karena kantor suami di BSD Tangerang, kaya nya gak bisa juga buat paspor disini *kami LDM. Akhirnya diputuskan, suami akan membuat paspor di sekitar kantornya saja.
"Gak ada bu.."
"Gak bisa di proses pak kalo gak ada surat yang tadi disebutkan..saya kasih waktu sampe jam 3 yah buat minta surat keterangan domisili..kalo lewat dari jam itu yaa antri online lagi"
"Okee.." sambil linglung :D
Singkat cerita lagi, setelah buka aplikasi Antrian Online ternyata kantor kanim yang dimaksud suami saya belum tercantum dalam list. Karena itu beliau langsung datang ke kantor kanimnya. Nah disini..kami baru tau bahwa ada sistem antrian lain selain Antrian Online, yaitu antrian via whatsapp. Kalo ini lebih simple, kita cukup mengirimkan data identitas diri dengan format tertentu ke nomor yang sudah disediakan. Jika berhasil akan ada balasan konfirmasi disertai dengan kode booking. Tapi kemarin pas di coba, ternyata tanggal yang dipilih suami saya sudah penuh sehingga sistem menyarankan untuk mengajukan antrian di hari selanjutnya. Untungnya saat mengajukan antrian di hari berikutnya, suami berhasil mendapatkan slot antrian *fiuuuhh... Untuk informasi lebih lanjut tentang pelayanan antrian via whatsapp, bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Pengumuman mengenai antrian via Whatsapp |
Cara pendaftaran antrian via whatsapp |
Balasan dari sistem jika pada tanggal yang dipilih masih tersedia slot antrian |
Untuk proses selanjutnya, kita hanya perlu mengkorfirmasi booking antrian tadi. Caranya pun gampang banget, tinggal reply pesan WA yang dikirim sistem dengan kode booking yang sudah diberikan. Setelah itu akan ada reply pesan WA lagi dari sistem yang memberitahukan bahwa antrian kita sudah terjadwal. Tinggal datang ke kanim nya deh..sesuai dengan waktu yang sudah di jadwalkan tadi.
Oia, untuk proses selanjutnya masih sama dengan tata cara pembuatan paspor pada umumnya. Ada verifikasi data, interview dan pengambilan foto. Biaya pembuatannya pun masih sama dengan biaya pembuatan paspor tahun 2016 lalu.
Dibawah ini ada beberapa tips dari saya, di ambil dari pengalaman pribadi..jadi yaa maaf kalo tips nya gitu2 doank hahha
Konfirmasi bahwa antrian anda sudah terjadwal |
Bukti pembayaran paspor |
TIPS SEBELUM MEMBUAT PASPOR
1. Pastikan dokumen persyaratan sudah lengkap dan benar (bawa dokumen asli serta fotocopy nya).
2. Jika KTP anda berada diluar jangkauan pelayanan kanim (seperti kasus suami saya), siapkan surat keterangan domisili atau surat pengantar dari tempat kerja anda.
3. Datang ke kantor kanim dan tanyakan ke petugas mengenai sistem antrian yang diterapkan di kanim tersebut. Karena saya rasa 2 sistem antrian ini tidak disarankan bagi anda yang akan bepergian dalam waktu dekat alias mepet.
Begitulah proses pembuatan paspor suami saya, dibilang ribet tapi lebih nyaman karena gak antri, di bilang simple juga engga karena ada info yang miss haha. Semoga cerita saya ini bermanfaat :).
0 comments: