Review Kuliner : Resto Ramen Favorit di Sekitar Bandung

Bagi penggemar makanan Jepang, ramen atau mie khas negeri sakura tentu tak asing lagi. Mulai dari ramen yang di jual di kedai - kedai biasa sampai ramen yang di jual di restoran premium yang super mahal (buat kantong saya :D). Sebetulnya rasa ramen di kebanyakan restoran Indonesia sudah di sesuaikan dengan selera lokal. Tak heran jika kita dapat menemukan ramen dengan pilihan level pedas, mulai dari level pedas yang cetek sampe level yang bikin mewek. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan lidah Indonesia yang mayoritas menyukai makanan pedas. Nah berikut ini ulasan mengenai restoran ramen yang sudah pernah saya kunjungi, bahkan menjadi tempat favorit nan penuh memory (aseeek :)))

1. Yagami Ramen House
Terletak di  Jl. Ir. H. Djuanda tepatnya di sekitar Simpang Dago, sebelahan dengan Memory salon. Sebetulnya ada 1 tempat lagi yaitu di Jl. R.E Martadinata (Jl.Riau) Bandung, namun saya lebih sering ke gerai Simpang Dago :D. Di tempat ini biasanya saya memesan semangkuk Blakkupepa Ramen, mie yang di sajikan dengan kuah blackpaper, telur rebus, wortel dan jamur. Sebelum ditambah dengan sambal, kuah ramen ini sudah cukup pedas jadi bagi anda yang tidak suka pedas hati2 yah. Untuk pelengkapnya saya memesan Chicken katsu. Tapi jika anda merasa bosan dengan Chicken katsu bisa memilih topping yang lain juga koq, seperti beef slice, salmon ball, octopus, fried fish cake, sweet corn atau naruto. Selain Blakkupepa ramen, yang menjadi andalan disini adalah Tom Yum ramen, kuah tom yum nya seger banget. Masih ada 9 pilihan rasa lainnya loh :)

Blakkupepa Ramen
Selain itu tempatnya juga cukup luas, plus cozy banget. Cocok deh buat nongkrong sama teman. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp.19.000 sampai Rp.42.000, cukup terjangkau kan. Service nya juga cepat, dijamin tidak akan membuat kita kelaparan menunggu.

 
Suasana di Yagami Ramen Dago
Suasana Di Yagami Ramen House Dago
2. Hakata Ikkousha
Menurut situs resminya, Hakata Ikkousha adalah rumah makan ramen yang berdiri sejak 40 tahun silam di Fukkuoka Jepang. Hakata sendiri merupakan desa yang terkenal dengan berbagai variasi kulinernya dan juga merupakan salah satu tempat makan paling populer di Fukkuoka. Hakata Ikkuousha sendiri memiliki cabang pertamanya di Jakarta, yang merupakan salah satu cabang resmi dari Fukkuoka Hakata Jepang. Begitu saya tahu ternyata ada cabangnya juga di Bandung, langsung jingkrak2 deh soalnya sudah jadi target sejak lama :P. Outlet di Bandung berada di Jl. R.E Martadinata no.172 (Jl.Riau), dekat dengan lampu merah Jl. Laswi.

Buku Menu Hakata Ikkousha
Begitu membuka daftar menu, saya langsung tertarik dengan ramen ayam tamtam. Kuahnya kaya ada pedes2nya gitu :D. Oia jangan khawatir yah, outlet Bandung ini termasuk kedalam kategori no pork alias bebas dari daging si piglet. Alhamdulillah :). Saya datang ke sini bersama dengan 7 orang teman kantor saya, 4 orang memesan ramen ayam tamtam sedangkan 4 lainnya memesan ramen ayam special *kalau tidak salah :P.

Ramen Ayam Tamtam
Ramen ayam tamtam yang sudah saya obok - obok :P

Ramen Ayam Special
Setelah pesanan datang, langsung deh dalam hati bilang 'ini worth it banget..' sambil senyum2 sendiri :)). Kuahnya kental banget dan memang sedikit pedas, tapi dikiiiiiit banget karena setelah itu saya campur lagi dengan irisan cabe rawit. Teteup ya, ga ramen ga mie rebus di cengekan emang lebih mantap :P. Kisaran harga untuk seporsi ramen disini sekitar Rp.58.000, cukup membuat dompet kering ya tapi sepadan dengan rasanya apalagi telur rebus setengah matangnya. Nulis ini aja saya sambil ngeces, kepengen lagi. Next time pasti kesini lagi :D.

Suasana Hakata Ikkousha
Suasana Hakata Ikkousha
Tempatnya juga luas dan bersih apalagi lokasinya mudah di jangkau. Pelayanannya juga bagus, begitu cabe rawit potongnya habis, langsung di refil wkwkwk. Maklum saja apalah dayaku yang berlidah sunda ini :p. Selain menu ramen, disini juga menyediakan menu Donburi, nasi kare dan yang unik ada menu bubur ramen juga.

3. Marugame Udon
Nah, ini sebetulnya bukan termasuk kategori ramen tapi berhubung masih saudaraan gak papalah yaa sekalian saya tulis saja hahha :D. Marugame udon ini merupakan restoran yang berasal dari Kobe Jepang dan saat ini sudah memiliki lebih dari 800 cabang. Uwooow, sugoi !! Udon sendiri adalah mie khas Jepang yang memiliki ketebalan berbeda dengan mie pada umumnya. Marugame udon yang biasa saya kunjungi, berada di Jl. R.E Martadinata no.112 Bandung. Lokasinya berada dipinggir jalan, jadi mudah untuk di akses. Sebenarnya, tempat ini juga luas tapi karena selalu penuh, jadi terlihat agak sumpek.

Sistem order disini seperti kebanyakan resto Jepang lainnya. Kita mengantri dulu sambil memilih makanan kemudian bayar *yaiyalah :D. Sayangnya saya selalu tidak sempat mendokumentasikan aktifitas saat mengantri (saking terlalu konsen mau order yang mana). Pelayannya juga baik banget, mau membawakan makanan saya ke meja karena berat :P

Chicken Katsu Curry Udon + Chikuwa tempura
Saat pertama kali ke Marugame, saya memesan Niku Udon plus Chicken Katsu. Asli ini nagih, kuahnya gurih banget dan teteup yah ditambahin cabe rawit iris hahha. Chicken katsunya juga benar2 tebal, bukan tebal tepungnya saja seperti chicken katsu di tempat lain. Pada kunjungan selanjutnya saya memilih Chicken Katsu Curry Udon plus Chikuwa. Yang ini agak beda kuahnya, karena saya memilih Curry maka kuahnya pun lebih kental seperti Curry pada umumnya. Tapi tetap enak koq, apalagi wanginya beeuh menggoda iman. Oia Chikuwa itu semacam otak2 khas Jepang, dominan rasa ikan namun agak manis.
Niku Udon + Chicken Katsu
Selain menu udon, ada juga menu rice bowl. Macam2 sih ada beef curry rice, tendon rice dll. Tapi saya belum pernah mencoba menu ini, saya lebih penasaran dengan menu udonnya. Range harganya antara Rp.34.000 sampai Rp.54.000 per porsi.

Itu dia tempat makan ramen favorit saya, tempat makan favoritmu dimana :) ?

#PadiMeetup, Pelatihan Membaca dan Menulis Review


Minggu 29/04/16 saya menghadiri event #PadiMeetup yang diselenggarakan di Plasa Telkom Group Lembong. Sebetulnya hari itu saya berniat pergi ke event Hotaru (festival kebudayaan Jepang yang di adakan di ITB), namun ternyata beberapa hari sebelumnya saya malah tertarik untuk mengikuti acara #PadiMeetup yang di infokan melalui email. Tanpa pikir panjang saya langsung mendaftar setelah memilih 1 judul buku yang terbitan Balai Pustaka yang sudah dibaca. Sebetulnya saya belum pernah membaca buku - buku terbitan BP, kecuali buku pelajaran waktu jaman sekolah dulu. Setelah menimbang dan memutuskan :p, akhirnya pilihan saya jatuh pada novel karya Abdul Muis yang berjudul Salah Asuhan. Awalnya saya tertarik dari judul buku tersebut, saya kira isi buku ini tentu masih relevan dengan kondisi sosial saat ini. Tapi setelah di buka, bahasanya bro..melayu formal cyin pusing jadinya :)) karena harus benar di pahami maksud kalimatnya. Skip..

#PadiMeetup sendiri adalah Workshop Pustaka Digital (Padi) yang di selenggarakan berkat kerja sama Telkom Indonesia dengan IBC, Nulisbuku.com, Zettamedia dan Storial.co. Sebetulnya acara ini juga merupakan launching aplikasi Padi itu sendiri. Padi atau pustaka digital merupakan aplikasi yang disediakan Telkom untuk membaca ebook.

Padi dapat di buka via Web atau Gadget
Sebagai orang yang malang melintang dalam dunia perIT'an (aseeek :P), menurut saya aplikasi ini belum cukup matang untuk bisa launching ke publik. Masih banyak bugs dan perbaikan lain yang harus di perbaiki. Ini opini pribadi maaf loh ya :)

Selain launching aplikasi padi, event ini juga seru banget. Ada juga pelatihan membaca dan menulis. Sebagai narasumber dalam pelatihan membaca adalah Mbak Ollie, beliau adalah Chief Content Officer di ZetttaMedia.id. Jangan bayangkan ini pelatihan membaca seperti anak TK yah. Bukan, bukan sama sekali. Beliau menjelaskan teknik membaca cepat untuk membaca buku. Ada teknik scanning, ada teknik membaca menggunakan pola S dan Z, teknik membaca dengan batas kolom dengan garis imajinasi dan membaca menggunakan jari telunjuk. Setelah di coba, saya pusing pemirsa hahhah balik ke teknik konvensional aja deh :D.

Mbak Ollie narasumber dalam pelatihan membaca
Narasumber selanjutnya adalah Mbak Feby Indirani, beliau adalah seorang Writer dan Journalist. Beliau bertanggung jawab untuk memberikan ilmu mengenai penulisan sebuah review. Ternyata menulis review tidak bisa sembarangan, ada kaidah - kaidah tertentu juga yang harus di perhatikan. Menulis review buku non fiksi dan buku fiksi juga berbeda loh tekniknya. Berikut ini tips yang beliau bagikan :
1. Sebelum mereview, pilihlah buku yang sesuai dengan bidang atau minat kita untuk di ulas.
2. Harap di catat, mereview bukan menulis atau menceritakan ulang buku yang sudah kita baca. Artinya tidak harus semua detail kita cantumkan dalam review.
3. Hati - hati dengan spoiler.
4. Membaca buku tersebut sampai tuntas.
5. Temukan gagasan utama disetiap paragraf atau bab nya.
6. Membuat kerangka tulisan.

Mbak Feby, sedang menjelaskan teknik menulis review
Nah gimana, ribet - ribet seru kan :D. Oia, di event ini saya bertemu lagi dengan beberapa rekan dari Blogger Bandung. Sebelahan banget dengan Mbak Lendy, pas duduk dengan pede nya saya tanya "dari Blogger Bandung yah? ibujerapah.com kan ?" kemudian di jawab "Bukan, kalau ibujerapah.com Mbak Dessy". Kemudian saya senyum sambil nahan malu. Maafkan ke sotoyan saya Mbak Lendy :) sekarang gak salah lagi koq. Mudah - mudahan.

Isi Goodie bag dari evet #PadiMeetup, Laptop tidak termasuk :P
Dalam event ini juga ada sosialisasi Book Review Competition loh. Bagi yang ingin berpartisipasi bisa membaca info lengkapnya disini. Semoga info ini bermanfaat :)

Keseruan #RoadBlog Bandung


Sabtu pekan kemarin (14/05/16), saya mendapat kesempatan untuk menghadiri event akbar yang bertajuk Excite Indonesia RoadBlog 10 Cities. Kebetulan saya baru bergabung dengan komunitas Blooger Bandung, sehingga saat admin mengumumkan acara ini tanpa berpikir panjang langsung mendaftarkan diri. Beberapa hari kemudian, saya mendapat email yang menyatakan bahwa saya terpilih sebagai salah satu peserta. Asiiik :D

Kemudian saat hari pelaksanaa, perasaan saya jadi campur aduk antara excited, deg – degan sampai perasaan jiper alias ngeper. Kenapa ? karena saya benar – benar sangat baru dalam dunia bloging, sedangkan peserta yang lain sepertinya sudah malang melintang cukup lama dalam kancah perblogingan.

#RoadBlog Bandung (14/05/2016)
Acara #RoadBlog ini di laksanakan hampir seharian, dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB serta di dukung oleh Traveloka, Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF), Pegadaian dan Bank Sinarmas. Selain itu acaranya bertabur hadiah banget loh, dari acara mulai sampai selesai ada saja hadiah yang dibagikan pada peserta yang beruntung. Mengambil tempat di hotel Best Western Premier La Grande Bandung, akses menuju lokasi sangat mudah karena terletak di pusat kota lebih tepatnya di seberang BIP.

Sampai disana sekitar pukul 7.35 WIB, saya sempat bingung karena kebetulan hari itu ada 2 event lain yang sama – sama di laksanakan di hotel itu. Setelah bertanya kepada petugas hotel akhirnya saya sampai di TKP, gak jadi nyasar deh :p. Saat saya memasuki ruangan, hanya ada beberapa peserta yang baru datang kalau tidak salah Mbak Dessy Natalia (ibujerapah.com) dan Mas Agung (maaf lupa nama blognya :)v).

Daftar Acara
Setelah peserta lain datang, acara pun di mulai. Event ini di pandu oleh Mas Raja Lubis serta dibuka oleh performance dari duo RRC (Republik Rakyat Cisitu :D). Ada yang menarik bagi saya, yaitu alat musik yang di gunakan oleh duo RRC. Alat musik tabuh itu mirip kendi yang biasa saya lihat. Ternyata menurut penjelasan mereka, alat musik tersebut berasal dari Nigeria dan disebut Udu. Unik yaa..
 

Duo RRC, lengkap dengan alat musik unik 'Udu'
Dilanjutkan dengan sambutan dari Bang Aswi sebagai ketua Blogger Bandung, lalu di susul oleh sambutan dari Mas Aldy Teren Putra perwakilan dari Excite. Sebelum sesi 1 dimulai, ada selingan acara dulu nih "Coffee Break". Akhirnya :D. Baiklah, mari lanjut ke acara inti. Sesi pertama seminar ini diisi oleh Bpk. Doddy Budiatman dari Lembaga Sensor Film (LSF), Mas Barry Angga dari Traveloka dan Bpk. Nur Hasan dari Pegadaian.
Narasumber pada sesi 1 #RoadBlog Bandung
Pak Doddy Budiatman menjelaskan apa itu LSF, fungsi lembaganya, lengkap dengan landasan hukum yang mendasari LSF ini. Untuk teman - teman yang ingin mengetahui lebih lanjut, bisa mengujungi Link ini. Berdasarkan penuturun beliau, saat ini LSF tidak melakukan pemotongan dan pengurangan adegan lagi. Proses sensor dilakukan secara mandiri, artinya para sineas perfilman diminta untuk membuat naskah skenario sesuai dengan peraturan dan budaya masyarakat Indonesia. Sehingga pemotongan dan pengurangan adegan dapat dihindari. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa pekerjaan LSF ini tidak mudah. Selalu ada pro kontra dalam setiap prosesnya, misal LSF melakukan sensor pada film A dan melakukan protes terhadap salah satu adegan di film tersebut, sang Sutradara merasa tidak melakukan pelanggaran apapun karena ia menganggap adegan tersebut merupakan bagian dari seni. Nah hal ini cukup berat menurut saya, satu sisi LSF ingin memberikan film yang berkualitas dan layak tonton bagi masyarakat sedangkan disisi lain LSF seringkali dianggap memasung kreatifitas insan perfilman. Hmm..jadi bingung deh.

Dilanjut oleh narasumber berikutnya yaitu Mas Barry Angga dari Traveloka. Mas Barry menceritakan awal berdirinya Traveloka. Dalam penjelasannya beliau juga menyisipkan beberapa iklan Traveloka yang membuat peserta tertawa. Oia dalam event ini Traveloka juga membagikan voucher diskon loh, lumayan :P

Mas Barry 'Traveloka' sebagai narasumber di #RoadBlog Bandung
Selanjutnya narasumber dari Pegadaian yaitu Bpk. Nur Hasan. Kebetulan banget nih, sebetulnya saya sangat tertarik dengan tabungan emas dari pegadaian. Beberapa teman saya sudah terlebih dulu membuka rekening tabungan emas ini. Tapi koq saya masih belum paham dengan systemnya, padahal  mereka sudah menjelaskan :P. Tabung emas sendiri adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Tabungan emas ini cocok untuk kita yang ingin berinvestasi emas tetapi khawatir fisik emas tersebut hilang. Oia saya sempat bertanya kepada beliau mengenai perbedaan membeli emas baru dengan emas hasil lelang. Jadi, jika kita membeli emas baru kita bisa menjual lagi emas tersebut seharga dengan saat kita membeli emas. Artinya meskipun ada pengurangan harga saat menjual, harganya tidak terlalu jauh dari saat kita membeli emas. Dengan catatan kita menjual lagi emas tersebut ke Pegadaian. Sedangkan jika kita membeli emas hasil lelang, emas tersebut tidak dapat di jual lagi ke Pegadaian. Tentunya harga beli emas baru dan emas lelang akan berbeda. Sesi pertama pun selesai, acara selanjutnya isoma. Peserta dipersilakan untuk makan dan sholat.

Suasana Makan Siang Acara #RoadBlog Bandung
Selesai isoma, acara dilanjutkan kembali. Sebelum memulai sesi 2 ada acara hiburan dulu nih, kali ini Mas Aldy menunjukan kebolehannya dalam dunia persilatan persulapan. Ada 3 orang peserta yang berpartisipasi dalam 'show' Mas Aldy ini yaitu, Mas Hilman, Mbak Winda dan Teh Yuli. Konsep sulapnya bukan seperti Pak Tarno yang prok prok jadi apa prok prok :p, pertunjukan Mas Aldy ini lebih ke arah membaca/menebak pikiran kita. Partisipan diberi pertanyaan berbeda - beda kemudian diminta untuk menuliskan jawaban tersebut ke dalam kertas, jawaban mereka nantinya akan di tebak oleh Mas Aldy.

Mas Aldy sedang menebak jawaban Mbak Winda
Lanjut sesi ke 2, kali ini ada 2 narasumber yaitu Mas Sunjaya dari Bank Sinarmas dan Mbak Ani dari Genflix. Mas Sunjaya menjelaskan mengenai tabungan online, dari penjelasan beliau saya jadi mengetahui betapa mudahnya membuka tabungan online. Kita tinggal buka website mereka terus pilih menu tabungan online. Cocok deh buat kita yang males ngantri di Bank untuk buka rekening. Sedangkan Mbak Ani menjelaskan apa itu Genflix. Nah, bagi yang belum tahu apa itu Genflix bisa berkunjung ke sini. Genflix ini keren banget, kita bisa menonton film, liga Eropa sampai anime. Selain itu untuk film luar, sudah dilengkapi subtitle. Makin asik aja nih nontonnya.

Nah, akhirny acara yang di tunggu datang juga. Kali ini pembicaranya Bang Aswi dan Kang Argun. Sebelum berbagi tips menulis, Bang Aswi memutarkan sebuah lagu dari seorang penyanyi asal Jepang Yui *ternyata beliau terinspirasi dari Yui :). Menurut Bang Aswi agar konsiten menulis dibutuhkan target atau schedulling menulis untuk diri kita sendiri. Misal target kita 2 kali menulis dalam seminggu, 3 kali dalam sebulan dan seterusnya. Jujur ini saya rasakan sendiri, konsistensi dan komitmen untuk tetap menulis itu berat. Kemudian dilanjut dengan pembahasan mengenai SEO dari Kang Argun. Yang saya tahu SEO itu proses untuk mengindex website kita agar dapat ditelusuri oleh Google. Tapi ternyata dalam prakteknya rempong banget dan butuh waktu. Padahal dengan background saya yang lulusan teknik informatika, SEO ini harusnya sudah saya mengerti tapi ternyata masih ngblank juga :D.

Akhirnya sampai di penghujung rindu acara. Seharian dalam ruangan seminar tidak membuat saya bosan, malah seharian terasa cepet banget. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari event ini, selain itu teman blogger pun jadi bertambah. Terimakasih untuk komunitas Blogger Bandung, untuk kesempatan yang langka ini. Mudah - mudahan bisa hadir di event selanjutnya :)

Nano - Nano Long Weekend


(sumber : kidnesia.com)

Tidak terasa sekarang sudah bulan Mei, jika kita perhatikan di bulan ini banyak sekali libur nasional tetapi jatuh pada hari minggu (so sad :'() hahah. Tapi tak apa kalau terlalu banyak libur, kapan kita produktif nya. Kebetulan pada long weekend tanggal 5-6 Mei saya menyempatkan diri untuk pulang ke Cirebon. Seminggu sebelumnya saya sudah mengajukan cuti untuk tanggal 4 Mei dan alhamdulilah langsung di acc oleh PM saya. Nah, kali ini saya ingin bercerita tentang long weekend saya, saya singkat2 saja yah ceritanya :D heheh.

4 Mei
Tanggal 4 Mei pagi saya sudah berangkat pagi2 ke terminal Cicaheum menggunakan angkot. Sampai disana mobil bus yang akan saya tumpangi ternyata mulai melaju keluar terminal. Karena posisi saya masuk dari belakang terminal, otomatis saya langsung berlari mengejar mobil tersebut. Duh, pagi2 udah drama..kejar2an sama mobil bus :)) hahah. Untungnya beberapa orang disana membantu saya untuk menghentikan mobil tersebut. Alhamdulilah saya bisa naik ke bus dengan selamat, cuma ngos2an aja :P hahah. Sekitar jam 7.43 Wib bus baru keluar terminal (pagi banget yak). Saya pikir jalanan Bandung - Cirebon akan macet, ternyata ramai lancar saja. Pukul 13.43 Wib saya sudah tiba di rumah. Alhamdulilah.

5 Mei
Hari itu saya tidak kemana2. Hanya tiduran, lalu kipasan, bantu mamah masak terus tiduran lagi sambil kipasan :D. Liburan yang menyenangkan hahah.

kalo libur mau nya nempel terus di kasur :D

6 Mei
Hari itu saat saya sedang menonton televisi sambil tiduran (jangan ditiru orang pemalas ini :)) hahah), mamah menghampiri sembari menyuruh saya segera bersiap2. Siap2 untuk apa? Ternyata sepupu2 saya juga mudik dan berencana untuk pergi piknik keluar bersama. Yipii..akhirnya ada yang ngajak keluar juga :P. Setelah heboh menyiapkan dan memasak ini itu untuk keperluan piknik akhirnya pukul 10.34 Wib kami berangkat.
Rombongan piknik di bagi menjadi 2, orangtua dan anak2 ikut di mobil sedangkan yang lainnya berboncengan naik motor. Saya? Tentu saja di bonceng adik hahah (saya gak bisa bawa motor :P). Sedangkan di mobil sudah penuh, ya sutralah akhirnya naik motor saja. Seru juga ternyata konvoi bareng sepupu yang lain. Tujuan piknik kami berada di daerah Peusing Kuningan, lumayan lah sekitar 45 menit dari kediaman kami di Cirebon.

Sampai di sana ternyata tempat tujuannya sudah ramai, plus langit juga agak mendung. Sambil menunggu rombongan yang di mobil kami duduk di ayunan yang di sediakan. So childish but it was fun :). Sekian lama menunggu, akhirnya salah satu sepupu saya berkata kalau rombongan mobil tadi tidak mengetahui jalan menuju tkp alias nyasar :D. Hadeeuh priben iki? Kirain ngikutin rombongan motor ternyata oh ternyata. Yasud, akhirnya telpon sana sini sembari menjelaskan arah lokasi piknik. Dan rombongan mobil pun sampai dengan selamat. Alhamdulilah.

Setelah berbincang2 dengan para anggota yang nyasar tadi, kami memutuskan untuk menggelar tikar di salah satu gazebo yang disediakan. Oia tiket masuk ke tempat ini sekitar Rp. 10.000, sedangkan anak2 tidak di hitung. Sambil menunggu para lelaki jum'atan (kebetulan hari itu hari Jum'at), para wanita sibuk ngobrol dan wefie2 heheh. Selesai Jum'atan bekal yang di bawa pun dikeluarkan. Makanan yang dibawa sangat sederhana tapi terasa nikmat karena disantap bersama2. Sungguh, liburan seperti ini pun sudah sangat cukup. Indahnya kebersamaan <3.

7 Mei
Hari itu saya menyempatkan diri untuk berkunjung kerumah teman. Kebetulan dia akan menikah, tetapi karena ia menikah di hari Senin 9 Mei dan hari itu saya pasti sudah berada di Bandung, jadi saya datang saja beberapa hari sebelumnya. Memang terasa agak aneh, tapi yaa dari pada tidak datang. Sambil di bonceng adik, saya berusaha keras mengingat lokasi rumah teman saya. Maklum saya baru sekali main kerumah dia :P. Setelah mengingat2 akhirnya tiba juga di depan rumahnya. Kebetulan orangtua teman saya sedang berada diteras, kemudian menyuruh saya masuk.

Berdua dengan adik, kemudian saya masuk keruangan tamu. Tak berapa lama teman saya muncul. Dia tak banyak berubah, masih ramah seperti dulu. Setelah ngobrol ngalor ngidul, saya pamit sambil memberikan kenang2an kecil. Semoga kalian menjadi keluarga sakinah kawanku. Doakan saya segera menyusul :D.

8 Mei
Rencana hari ini saya akan kembali ke Bandung. Karena adik saya juga sedang kuliah disana, maka kami berangkat bersama. Saat naik mobil elp (kebetulan dari rumah ke terminal harus naek mobil elp dulu) saya sempat merasa rempong karena saya membawa sebuah LED TV. Tadinya mau  beli di Bandung saja, eh malah di belikan Bapak :D alhamdulilah lumayan :P.

Ketika mobil elp melintasi daerah Penggung, 2 orang pria naik dan duduk di bangku paling belakang sebelah kiri saya. Ternyata mereka copet pemirsa, saya melihat dengan jelas salah satu dari mereka merogoh tas ibu2 yang duduk di depan saya. Tapi saya tidak bisa berbuat apa2, saya takut kalau2 mereka membawa senjata tajam apalagi posisi duduk saya terpojok oleh komplotan itu. Saya menyenggol siku adik yang duduk di sebelah kanan saya, agar dia waspada akan keberadaan copet tersebut. 

Adik saya langsung menyadari “kode” tersebut sehingga ia langsung memeluk tasnya. Saya sangat jelas melihat pencopet itu memasukan uang hasil kejahatannya ke saku celananya sendiri, saya juga melihat dia membuang dompet ibu itu ke kolong bangku. Ya Alloh maafkan saya tidak bisa melakukan apa2 untuk menolong ibu itu. Semoga saya dan anda semua di jauhkan dari orang2 jahat seperti ini.

Yup, itulah cerita nano2 long weekend saya..mana long weekendmu ?

Jalan - Jalan : The Day At The Museum


Sudah lama sekali sejak postingan terakhir saya di blog ini. Hiatus hampir 2 bulan karena berbagai hal. Sebetulnya saya ingin menulis sesering mungkin, tapi apa daya sampai di kostan saya malah tepar kecapean :D. Baiklah tanpa berpanjang lebar lagi mari simak cerita perjalanan saya ini.

1 minggu yang lalu saya menyempatkan diri berkunjung ke Museum Geologi Bandung. Bayangkan sejak 7 tahun lalu bermukim di Bandung, baru kali itu saya menyambangi museum tersebut :P. Jujur saja, Museum yang berada di Jalan Diponegoro No.57 itu tidak terlalu menarik bagi saya. Hanya saja saya selalu heran setiap melintasi kawasan tersebut, lalu lintas pasti tersendat gara2 bus yang ditumpangi para wisatawan yang parkir di bahu jalan. Sempat terbersit ingin berkunjung tapi entah kenapa tidak pernah terlaksana :D. Baru minggu kemarin rencana tersebut dapat di realisasikan, itu juga karena Ibu saya meminta bantuan untuk reservasi di museum tersebut.

Karena tujuan awal saya ingin melakukan reservasi, maka begitu masuk saya tidak melakukan pembelian tiket :P. Entahlah apa prosedur yang saya lakukan memang legal, tapi sebelumnya saya menanyakan hal tersebut juga kepada satpam dan di arahkan untuk langsung masuk ke dalam museum dan menuju keruangan yang ada di sebelah kanan. Di ruangan itu saya menyampaikan maksud saya, kemudian si Mbak petugas menanyakan perihal reservasi tersebut seperti waktu kedatangan, jumlah pengunjung dll. Setelah urusan reservasi selesai, saya memutuskan untuk berkeliling dulu lumayan gratisan :)). HTM di Museum Geologi sangat murah, hanya Rp.2000 untuk Pelajar/Mahasiswa, Rp.3000 untuk umum dan Rp.10.000 untuk Asing/Pelajar Asing.

Begitu Anda memasuki Hall utama Museum, sebuah fosil gajah purba akan menyambut anda. Fosil ini berada ditengah2 hall, otomatis pusat perhatian anda akan tertuju pada fosil ini.

Fosil Gajah Purba (Sumber : kompas.com, gak sempet foto yang ini :p)
Selanjutnya saya menuju keruangan yang berada di sebelah kanan (dekat dengan ruangan untuk reservasi) di lantai 1. Disana terdapat beberapa fosil juga seperti fosil gajah purba tetapi yang ini berukuran lebih kecil, fosil kerbau dan Trex (kalau tidak salah), serta fosil berbagai binatang lainnya (mohon maaf saya lupa nama2 binatang tersebut :D). Sejenak saya merasa sedang berada di National History Museum London (kaya pernah kesana aja :P), tetapi suasana itu berubah ketika sekelompok pelajar yang entah berasal dari mana wara wiri di ruangan tersebut. Bukannya mendengarkan tour guide yang sedang menjelaskan, mereka malah sibuk selfie2 dengan fosil. Ada penampakan yang ikut foto baru nyaho !! hahah :))

Fosil Trex (dok. Pribadi)
Fosil Binatang, entah binatang apa saya lupa :P (dok.Pribadi)
Fosil Banteng atau kerbau (sebelah kanan) (dok.Pribadi)
Fosil Gajah Purba yang berukuran lebih kecil (dok.Pribadi)
Selain fosil2 hewan purba, di ruangan itu terdapat pula penjelasan mengenai keanekaragaman hewan di Nusantara. Berhubung suasana sudah tidak kondusif karena rombongan pelajar tadi, saya kemudian beranjak ke ruangan selanjutnya. Di ruangan ini terdapat kerangka2 manusia purba serta penjelasan mengenai bagaimana kerangka tersebut di temukan. Kerangka tersebut berasal dari Indonesia, ada juga sumbangan dari beberapa negara lain. Saya tidak bisa berlama2 di ruangan tersebut, bukan karena rombongan pelajar tadi tapi karena saya takut :D.

Tengkorak Manusia Purba (Sumber : travelliatours.com)
Setelah dari ruangan yang memamerkan tengkorak dan kerangka itu, saya kemudian menuju ke ruangan yang memamerkan berbagai jenis hewan purba. Hewan2 yang dipamerkan antara lain berbagai jenis invertebrata, dan penjelasan mengenai pohon keluarga makhluk hidup serta evolusi dari gajah. Saya sempat mendengar salah satu pelajar yang kebetulan berada disitu berkata "Koq bisa tau yah, umur fosilnya sekian juta tahun. Lah wong yang menelitinya saja belum lahir" kemudian diiringi derai tawa teman2nya. Hadeuh dek, makanya jangan kebanyakan selfie, masa gak pernah baca2 soal teori Radiometric Dating dll. Baiklah mari tinggal rombongan pelajar tersebut.

Penjelasan Mengenai Lingkungan Hidup Molusca (dok.Pribadi)
Evolution of Elephant (dok.Pribadi)
Pohon Keluarga Makhluk Hidup (dok.Pribadi)
Kemudian saya menuju kelantai 2, disana terdapat penjelasan singkat mengenai sejarah Museum Geologi Bandung. Saya tidak akan menjelaskan mengenai sejarah ini, silahkan anda googling sendiri :D hahah. Saya melanjutkan ke lantai selanjutnya. Saat berada dilantai 3 (entah lantai ini bisa di sebut lantai 3 atau bukan, mengingat luas lantai 2 yang hanya seuprit :D) kita akan disuguhi dengan penjelasan singkat mengenai kapal yang digunakan untuk mengangkut lng, sayang saya tidak mendapat angel foto yang bagus jadi di hapus :'(. Selain itu terdapat juga gambaran pengeboran minyak lepas pantai.
Anjungan Lepas Pantai (dok.Pribadi)
Pada ruangan sebelah kanan terdapat berbagai jenis batuan mineral yang dipamerkan berikut penjelasannya. Untuk anak pertambangan sepertinya spot ini cocok untuk dijadikan bahan ajaran diluar kampus. 
Batu Granit (dok.Pribadi)
Berbagai jenis batuan koleksi museum (dok.Pribadi)
Beralih ke ruangan yang terletak di seberang ruangan  tadi, saya langsung disuguhi dengan gambar ketika gunung Tambora meletus. Di dalam gambar itu, letusan gunung Tambora di sandingkan dengan kedahsyatan letusan gunung Pompei.
Gambar Letusan Gunung Tambora (dok.Pribadi)
Diruangan ini terdapat juga beberapa koleksi peninggalan2 dari jaman batu sampai modern. Terdapat juga koleksi pecahan2 keramik dari letusan gunung tambora.

Koleksi peninggalan dari jaman batu sampai jaman kolonial
Kalung yang biasa digunakan Raja (dok.Pribadi)
Koleksi Peradaban Modern juga ada loh :D (dok.Pribadi)
Pecahan keramik pada jaman letusan gunung Tambora.
Diruangan ini terdapat juga simulasi, dan penjelasan mengenai tanah longsor dan tsunami. Sayangnya pada saat itu area simulasi sedang ditutup. Tapi saya tidak merasa rugi karena melalui video penjelasan yang diputar, saya tetap dapat mengetahui tentang ciri2 alam akan terjadinya longsor dan tsunami serta sebab terjadinya 2 peristiwa alam tersebut. Selain itu, kita juga dapat melihat bagaimana dampak dari letusan gunung Merapi yang terjadi beberapa tahun lalu. Saya jadi berpikir begitu panasnya kah si wedhus gembel itu sampai melelehkan semua yang dilewatinya ?

Motor yang meleleh akibat letusan gunung Merapi (dok.Pribadi)
Perabot rumah tangga yg juga meleleh akibat letusan gunung Merapi (dok.Pribadi)
Fiuuuh..pegel ya pemirsa :D, tapi jalan2 saya belum selesai. Kali ini saya turun lagi ke lantai 1, saya langsung menuju ke ruangan yang berada di sebelah kiri (dari anak tangga). Tidak jauh berbeda dengan ruangan sebelumnya, ruangan ini pun memamerkan berbagai koleksi batuan. Lagi2 hal konyol terjadi, bukanya membaca dan menyimak dengan seksama, 2 orang siswi malah asik2 selfie dengan berbagai batuan tersebut. Yaa ampun..batu aja di ajak selfie ckckck. Jujur hal ini cukup mengganggu untuk saya, sebab penjelasan mengenai batuan tersebut menjadi terhalang. Ya intinya sih jadi rariweuh, heboh sendiri. Padahal pengunjung lain (maksudnya saya :D) ingin benar2 menikmati suasana museum sambil belajar. Diruangan ini, selain dapat melihat berbagai jenis batu2an kita juga dapat mempelajari mengenai topografi dan lapisan2an tahan di Indonesia.

dari globe raksasa ini kita bisa mempelajari tentang lapisan2 bumi (dok.Pribadi)
Batu Kristal (dok.Pribadi)
koleksi museum, noted ya yang hijau itu bukan kryptonite loh :P (dok.Pribadi)
Akhirnya perjalanan ini pun selesai. Bukan hanya kaki pegal yang saya dapat :D, tapi juga ilmu. Dari sini saya dapat mengetahui evolusi dari berbagai makhluk hidup, berbagai jenis batuan yang ternyata sangat dipengaruhi oleh tofografi tanah disekitarnya serta gejala2 alam mengenai tanah longsor dan tsunami. See, belajar tentang alam dan sains ternyata gak selalu membosankan. Saya jadi bersemangat untuk mengunjungi museum2 lainnya di kota Bandung. Semoga bermanfaat, have a nice weekend :)