Cara Murah Meriah Mengatasi Bosan


Pernahkah anda merasa bosan dan suntuk dengan kegiatan sehari2 ? kalo saya pernah banget. Banyak hal yang bisa bikin kita bosen. Kalo saya sih biasanya masalah kerjaan, koq ya gitu2 aja tiap hari ga ada yang bikin 'wow' hahha. Tapi ya demi sesuap nasi, meskipun suntuk tetap di kerjain juga. Biasanya apa sih yang anda kerjakan kalo rasa bosan lagi mampir ? kalo saya biasanya melakukan hal2 yang menjadi hobby saya. Selain membuat hati senang, melakukan hobby ini juga relative mudah dan murah hahha

Yang pertama, kalo saya sedang suntuk biasanya saya menonton film. Jenis film nya bisa macem2 bisa nonton Drakor, anime atau jenis film yang mengundang tawa lainnya *tergantung mood juga sih :D. Tapi kebanyakan saya lebih suka menonton film animasi barat, entah kenapa saya lebih suka menonton film dengan genre tersebut. Mungkin karena lagi bosan dan butuh hiburan yaa. Oia baru2 ini saya baru saja nonton Zootopia *untuk yang kesekian kalinya hahah

Adegan favorite di Zootopia (Sumber : reddit.com)
Atau kalo stock animasi barat sedang kosong, biasanya saya menonton ulang koleksi anime yang sebetulnya sudah saya tonton berulang2. Kalo ngomongin soal anime gak akan lepas dari masa kecil saya yang menghabiskan minggu pagi di depan tv, hanya untuk menonton Doaremon dan kawan2nya. Hingga saat ini Doraemon tetap menjadi anime favorite :). Anime ini membuat saya menjadi berkhayal jika seandainya Doraemon benar2 ada, kemana2 tinggal pake pintu kemana saja, bebas macet ga usah ngluarin ongkos. Kemudian perusahaan angkutan bangkrut dan banyak pengangguran -.-"

Anime Favorite sejak kanak2 (sumber : photoscartoon.com)
Sekarang yang kedua, jika tidak menonton film biasanya saya akan membaca manga atau komik. Jujur saja saya tidak terlalu suka membaca novel dan sejenisnya. Buat saya terlalu membosankan jika membaca buku yang tidak ada gambarnya :p. Ada beberapa komik dan manga yang saya baca, tapi untuk favorite tetap hanya 2 yaitu Hai, Miiko dan Detective Conan. Untuk Hai, Miiko saya sampai mengoleksi komiknya dari jilid 1 sampai yang terakhir jilid 28. Saya mengenal komik ini dari adik saya yang kebetulan membeli salah 1 komik kumpulan cerita Miiko, tak disangka malah saya yang akhirnya kecanduan hihih

Hai, Miiko (sumber : tumblr.com)
Berikutnya adalah manga Detective Conan, sebetulnya untuk versi komik resmi bisa juga di beli di bookstore dengan inisial G. Tapi karena cerita nya ketinggalan jauh sekali dengan versi manga, maka saya tidak membeli komiknya hahha *jangan ditiru ya. Biasanya saya membaca manga Conan di beberapa situs manga berbahasa Indonesia. Selain mengoleksi manga nya saya juga mengoleksi film2nya. Lumayan lah kalo lagi boring bisa di putar lagi dan lagi. Oia, ada satu tokoh yang paling saya suka di anime ini, guess who ? KAITO KID :*. Dia memang bukan main role di anime ini, entah kenapa saya lebih suka si KID ini daripada Shinichi Kudo hahah

Lagi bahas conan, tapi yang di pajang gambar KID gpp yaa :D (sumber :gaiaonline.com)
Kemudian cara murah meriah menghilangkan bosan no 3 ala saya adalah menulis. Jika sedang mood biasa nya saya dapat menulis 1 buah cerpen, tapi jika ide sedang macet saya hanya menulis untuk mengeluarkan unek2 saja di draf. Hal ini cukup efektif untuk saya, meskipun kadang2 malah bingung harus nulis apa hahha. Ngomong2 soal menulis, baru2 ini saya mendapatkan voucher belanja sebagai hadiah menulis di salah satu event loh *pamer mode on. Padahal event nya sudah lama sekali, tapi lumayan lah :D

Cara yang terakhir adalah menyanyi. Yah, meskipun suara saya tak semerdu Raisa tapi setidaknya bisa menghibur diri sendiri. Untuk favourite singer, saya suka sekali dengan Rihanna, One Ok Rock dan Ikimono Gakari. Kalo Rihanna sudah suka sejak di kelas 2 SMA dulu, kalo One Ok Rock mulai suka sejak di perdengarkan salah satu lagunya oleh si cinta, sedangkan untuk Ikimono Gakari saya lupa mulai suka sejak kapan hahha.

One Ok Rock dan Ikimono Gakari ini adalah band asal Jepang tetapi berbeda aliran. Mereka juga sering menjadi sountrack film atau anime Jepang loh. Yang suka nonton Naruto dan Ruroni Kenshin live action pasti tahu lagu2 mereka.

One Ok Rock (sumber : trbimg.com)
Ikimono Gakari (sumber : syncmusic.jp)
Gitu aja deh sharingnya, rasa bosan dan suntuk bisa membuat kita stress loh. Makanya rasa bosan harus segera di atasi tentunya dengan cara kita masing2, karena hanya kita sendiri yang tahu bagaimana membuat diri kita merasa nyaman dan bahagia.

Tips Suka - suka : Mengelola Dana Hari Raya


Apalagi yang di tunggu2 menjelang hari raya seperti ini selain THR haha. Rasanya berdebar2 saat dana tersebut belum mencair, galau gak jelas gitu deh kaya lagi nunggu dilamar orang *eh. Bikin gak fokus pokoknya :D. Biasanya dana tersebut akan turun seminggu sebelum lebaran, di tempat saya dana tersebut cair berbarengan dengan salary bulanan. Berasa jadi orang kaya untuk beberapa jam :D. Kebanyakan dari kita akan larut dalam euforia lebaran, sehingga secara tak sadar THR kita akan langsung menguap begitu saja karena tergiur dengan diskon yang menjamur. Untuk mencegah hal itu, berikut ini beberapa tips suka2 yang sedang saya praktekan sendiri.

(sumber : bidhuan.com)
1. Tentukan prioritas kebutuhan kita
Sebagai manusia pasti banyak sekali kebutuhan yang harus kita penuhi, namun mengingat dana yang akan kita kelola kali ini adalah dana untuk hari raya maka ada baiknya kita tentukan dahulu mana yang harus di dahulukan. Buatlah daftar prioritas kebutuhan kita misal, dana untuk mudik, dana untuk membeli kebutuhan lebaran, dana untuk kebutuhan sehari2 dll. Jangan lupa sisihkan juga dana untuk di tabung, karena biasanya kita akan kekurangan dana setelah lebaran usai :'(

2. Pisahkan sejumlah dana ke rekening lain
Setelah THR dan salary bulanan masuk ke rekening, kita dapat memindahkan sejumlah dana ke rekening lain. Tujuannya adalah agar kita tetap dapat mengontrol dana yang keluar. Nah, karena di awal kita sudah membuat "pos" kebutuhan, maka kita sudah dapat gambaran berapa dana yang akan digunakan untuk kebutuhan tersebut. Sisakan dana pada rekening utama untuk tabungan atau pindahkan besaran dana tersebut ke rekening lain sebagai tabungan.

3. Tinggalkan ATM card saat kita berbelanja
Nah ini yang paling menguji, Shopping time. Siapa sih perempuan di dunia ini yang gak suka berbelanja. Apalagi jelang lebaran seperti ini, pesta diskon bertebaran dimana2. Hati2 terhadap godaan yang satu ini. Salah2 kita akan kebablasan terus akhirnya nangis karena menyesal *trust me..ini nyesek banget. Karena itu, usahakan jangan membawa ATM card yang berisi dana cadangan kita. Kita dapat menggunakan dana pada rekening lain yang kita gunakan sebagai sumber dana untuk kebutuhan lebaran.

4. Usahakan untuk menutup mata ketika melihat diskon yang menggiurkan
Ini juga penting, jika melihat kata SALE di pusat perbelanjaan bicaralah pada diri sendiri bahwa kita tidak butuh barang yang sedang diskon tersebut. Biasanya perempuan akan bergerombol pada barang yang memiliki tag SALE, BUY 1 GET 1, DISKON 50% ALL ITEM. Itu wajar, tapi tetap kendalikan diri yaa. Kalau sudah melihat barang yang memiliki tag di atas, biasanya kita akan mengelus2 barang tersebut sambil ngaca kemudian dibawa ke kasir hahah.

Kunci dari keberhasilan mengelola dana ini adalah konsistensi dan loyalitas kita pada planning yang sudah kita buat. Memang susah sih, tapi berusahalah untuk mengontrol diri kita dari segala diskon yang gentayangan. Semoga bermanfaat :)

Pertanyaan Sakral : Kapan Kawin ?


Hari raya Idul Fitri segera tiba, tentu perasan senang dan suka cita pun tak lagi dapat di sembunyikan. Mulai dari bocah2 yang sudah tidak sabar untuk mengenakan baju hari rayanya, sampai dengan para orangtua yang menungu putra putrinya pulang dari tanah rantau.

Tapi seperti Lebaran yang terdahulu, pastikan hati dan jiwa anda setrong jika dihadapkan dengan pertanyaan yang seakan2 lebih sereem dari hantu ini. Jika ada yang bertanya pada anda "kapan kawin ?" jawab saja "calonnya masih otw", terus kalau ditanya lagi "kapan sampainya ?" jawab lagi saja "jawabnya ada di ujung langit"  dinyanyikan lengkap dengan nada Dragon Ball pada ketukan ke tiga :)

Sebetulnya kita tidak harus merasa sedih jika ditanyai pertanyaan tersebut, mungkin si penanya berharap kita untuk bahagia. Tapi ya kalau ditanya terus terusan mah atuh, KZL juga. So, mohon pengertiannya dari teteh2, aa2, bapa2, ibu2 semua yang ada disini untuk menjaga perasaan kami. Please jangan tanyakan pertanyaan ajaib tersebut, kami sudah cukup tertekan dengan kenyataan ini :D

(sumber : lh3.googleusercontent.com)

HelpNona Writing Contets : L.O.V.E Yourself, hargailah dirimu sendiri ladies !


Artikel ini bukan membahas tentang lagu Justin Bieber yah. Disini kita akan membahas tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Yups, sebelum mencintai orang lain ada baiknya kita mencintai diri sendiri dulu. Kenapa saya sebut penting ? karena dengan mencintai diri sendiri kita dapat mengerti seperti apa diri kita, selain itu kita juga dapat belajar menerima kekurangan dan kelebihan kita. Sehingga untuk mencintai orang lain pun tak akan sulit, karena secara otomatis kita akan memahami bahwa setiap individu itu berbeda dan unik. Simplenya begini deh, bagaimana kita bisa menyayangi orang lain jika kita tidak menyayangi diri kita sendiri ? sedangkan untuk mengerti diri sendiri saja kesulitan apalagi untuk mengerti dan menyayangi orang lain.
(sumber : quoteslike.com)
Dulu saat masih duduk di bangku SMA, ada seorang teman yang memiliki pacar posesif. Melihat teman saya duduk sebangku dengan teman pria lain saja pasti langsung ngambek. Belum lagi dalam urusan main, dengan sesama teman perempuan pun pasti sang kekasih akan cemburu. Sampai pada suatu waktu, di depan mata saya dia mendorong teman saya sampai terjatuh ke aspal. Bayangkan, seorang perempuan di dorong oleh pria di pinggir jalan dengan suasana yang cukup ramai karena berbarengan dengan bubaran sekolah. Saya yang melihat kejadian itu langsung menarik lengan teman saya untuk berdiri, dan ternyata bibirnya sedikit berdarah. Apa yang dilakukan pacar teman saya tersebut sangat keterlaluan. Dan hal itu diperparah dengan sikap yang berseberangan sang pria di depan kedua orang tua teman saya. Lalu, apakah teman saya melakukan sesuatu ? jawabannya TIDAK. Ketika saya desak untuk mengadukan hal tersebut, ia berdalih bahwa ia masih sangat sayang dengan sang pacar dan takut di suruh putus jika melaporkannya. What ? sayang ? Oh girls, let's find another one..He is just a boy NOT a man ! kalau sudah begini saya speechless.

Kebanyakan perempuan yang mengalami kekerasan dalam berpacaran seperti teman saya di atas, tidak memiliki keberanian yang cukup untuk bertindak. Ya benar sekali, kadang kala kita perempuan hanya "menerima" perlakuaan tersebut dengan mengatasnamakan cinta. Mungkin pepatah itu benar, love is blind.

Tapi, menurut saya itu bukan cinta..itu keegoisan..
Kekerasan tidak hanya terjadi pada kehidupan berumah tangga saja, kekerasan juga dapat terjadi dalam lingkungan berpacaran. Dikutip dari laman www.helpnona.com, kekerasan dalam berpacaran merupakan tindakan dalam mengontrol pasangan diantaranya secara fisik, psikis dan seksual hingga menimbulkan gangguang pada korban. Jika hal ini terjadi pada hubungan anda, jangan takut untuk menegur sang pacar terlebih dulu. Pacaran dengan gaya seperti ini sudah tidak sehat. Yuk ladies berani berbicara ! jangan hanya diam, jangan takut ini demi diri kita sendiri loh. Hargai diri kita sendiri dengan berani berbicara. Masa baru pacaran sudah ada violance, bagaimana nanti kalau jadi menikah. Bisa - bisa badan kita habis dipukul setiap hari. So speak up ladies ! stop the silence, jangan mau terus-terusan menjadi korban.

(sumber : amyrbuckley.com)
Dan kekerasan bukan hanya berupa physical abuse, tapi banyak kekerasan dalam bentuk lain yang mungkin tidak kita sadari. Misalnya ketika pacar kita memaki dan mengeluarkan kata - kata kasar, saat kita melakukan kesalahan. Nah kekerasan yang demikian di sebut dengan kekerasan verbal atau verbal abuse. Menurut saya kekerasan jenis ini yang berbahaya, jika luka karena physical abuse dapat sembuh dalam tempo bulanan, belum tentu luka "psikis" yang ditimbulkan oleh verbal abuse akan sembuh dalam rentang waktu yang sama. Selain itu dampak dari verbal abuse ini juga menjadikan kita bermental "tempe", belum apa - apa sudah takut duluan, dalam berkomunikasi pun akan menjadi tidak efektif. Hal ini akan menimbulkan kesulitan pada problem solving terhadap masalah yang mungkin akan timbul kemudian hari. Dampak yang lebih parah menurut saya adalah rendahnya tingkat self esteem pada korban verbal bullying. Ya, bagaimana kita tidak merasa harga diri kita rendah jika di bentak, di maki bahkan di panggil dengan panggilan memalukan di depan publik. Mau tidak mau hal itu akan berimbas pada kurangnya rasa percaya diri korban, membuat ia menjadi pemurung bahkan menjadikannya sebagai orang yang gampang marah. Serem kan, kalau kita sampai harus konsultasi ke psikiater gara - gara ini.

(sumber : quotesology.com)
Jika hal itu benar - benar terjadi pada kita, sebaiknya tinggalkan saja pacar kita. Saya tegaskan sekali lagi, itu bukan cinta. Itu jauh sekali, dengan makna cinta yang berarti lembut dan tanpa paksaan. Keluar dari hubungan yang tidak sehat memang sulit, terlebih jika kita sudah terlanjur sayang dengan dia *ini pengalaman pribadi :'). Tetapi kita perlu sekali untuk mengambil sikap dan tetap perjalan ke depan. Masih di kutip dari dari HelpNona , berikut ini tips - tips yang bisa kita lakukan jika ingin keluar dari hubungan yang tidak sehat :

1) Acceptance
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menerima, menerima jika ternyata hubungan tersebut tidak berhasil. Banyak dari kita yang gagal move on karena masih ada dalam tahap denial atas ketidakberhasilan hubungan tersebut. Dalam fase ini biasanya kita akan dipaksa untuk menata hati, merangkai kambali serpihan hati tersebut sampai akhirnya kita menemukan hikmah dibalik kejadian itu.

2) Berani mengambil sikap
Jika sudah dapat menerima keadaan, maka langkah selanjutnya adalah berani bertindak. Apa yang akan kita lakukan ? Pada fase ini saya sarankan untuk tidak terburu - buru. Nikmati saja setiap moment yang ada, jika kita memutuskan untuk break dulu dari dunia pacaran maka alihkan lah energi anda pada hobby atau mungkin sekedar hang out dengan teman.

3) Pahami bahwa proses ini tidak mudah
Pada akhirnya move on adalah proses yang tidak mudah, apalagi jika kita memiliki riwayat hubungan yang tidak sehat sebelumnya. Namun, hal itu juga tentu tidak baik untuk terus berlarut - larut dalam kesedihan. Buka lah hati untuk pria lain, karena tidak semua pria memiliki kepribadian seperti mantan kita. Tetapi ingat, jangan tergesa - gesa.

Ayo nona, cintai diri kita sendiri dengan berani berkata tidak pada praktek kekerasan seperti di atas. Dari rasa mencintai diri sendiri, akan timbul self respect atau menghargai diri sendiri. Dengan demikian jika sudah timbul self respect pada diri kita, maka dengan sendirinya kita juga akan menghargai orang lain. Karena kita juga sudah paham bagaimana cara memperlakukan orang lain. Jika kita gagal mencintai diri sendiri, bagaimana kita bisa sukses mencintai orang lain ? Jadi, love yourself first nona, kemudian jadilah wanita yang mengagumkan dan jangan lupa untuk bahagia. We deserve it :)

 test

Toleransi Dalam Kehidupan Ber-medsos

Sosial media bukan sesuatu yang 'aneh' bagi masyarakat Indonesia, saya yakin hampir semua orang memiliki akun di media sosial. Baik itu sosmed populer seperti Facebook dan Twitter atau sosmed yang relatif baru seperti Ask.fm dan Path. Namun, pernahkan anda bertanya adakah manfaat sosmed dalam menjaga keberagaman di Indonesia, khususnya menjaga toleransi antar umat beragama ? atau justru sosmed malah menjadi suatu boomerang dan ancaman bagi kehidupan beragama ?

Menurut saya sosmed ini seperti 2 belah mata koin yang berbeda, ada sisi positif serta ada juga negatifnya. Gak bisa dipisahin !!! Seperti kasus yang menghebohkan baru-baru ini. Bagaimana 'the power of sosmed' berbicara, dalam waktu yang singkat sudah terkumpul sejumlah dana fantastis untuk seorang ibu yang wartegnya terkena razia di kota Serang Prov. Banten. Aksi penggalangan dana tersebut di lakukan via Twitter oleh seorang nitizen. Banyak orang berpendapat mengenai kasus ini, bahkan timeline saya di Facebook dan Twitter dipenuhi oleh berbagai pendapat yang dibagikan teman-teman saya. Saya pribadi sempat mencibir satpol PP Serang yang bertindak arogan dalam razia tersebut, lagi puasa koq sempet-sempetnya main kasar. Saat itu saya berpikir, selama ini saya baik-baik saja dan tidak tergoda jika melihat warung atau tempat makan yang buka di bulan Ramadhan. Itu masalah iman, alhamdullilah iman saya masih cukup tebal apalagi hanya masalah makanan. itu mah keciiiilll. Tapi setelah saya mencoba untuk menganalisa persoalan tersebut, ini bukan hanya masalah iman tetapi masalah untuk saling menghormati.

Aksi pengumpulan dana yang dilakukan via Twitter (dok.solopos.com)
Akhirnya banyak orang yang adu pendapat dan berakhir dengan salah paham, karena apa ? karena mereka menelan bulat-bulat info yang tersebar dimedia. Saya pun demikian, tanpa melihat dari sisi agama saya langsung berpendapat bahwa satpol PP itu tidak manusiawi. Ya, kebanyakan kita digiring untuk berpendapat di bawah kata 'manusiawi'. Peran media sosial pun tak bisa saya anggap enteng, banyak teman-teman bahkan saya sendiri termakan oleh berita dan pendapat yang disebarluaskan via sosmed tersebut. Padahal saya hanya melihat kasus tersebut dari sudut pandang korban, bukan sudut pandang pelaku yang dalam hal ini sedang melaksanakan tugas. Tapi dari kasus ini saya dapat menilai, bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki empati dan rasa peduli terhadap sesamanya. Terlepas dari segala rumor yang merebak akhir-akhir ini tentang si ibu, we are still awesome good job Indonesian :)

Lain lagi dengan kasus di bawah ini, speechless deh... *mohon maaf jika content tersebut mengandung kata-kata kasar, TIDAK untuk ditiru.

Status yang melecehkan agama (dok.facebook.com)
Untuk kasus yang ini, jujur saya sedikit takut untuk berpendapat. Terlalu sensitif. Hal pertama yang saya tanyakan ketika melihat gambar tesebut adalah 'anak ini pernah belajar PPKN gak sih ?' Iya anda gak salah baca PPKN, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dulu saat saya masih berstatus pelajar baik di tingkat dasar maupun lanjutan, pasti matapelajaran PPKN ini membahas tentang toleransi dan tenggang rasa. Tidak kah rasa toleransi dan tenggang rasa itu lahir dalam hati anda, hai kau adik kecil ? Dari pelajaran itu kita bisa belajar bagaimana menghormati dan menghargai orang lain, bahkan dalam hal keyakinan. Toh, tidak ada agama yang menyerukan untuk berbuat jahat kepada pengikutnya. Selain itu, penggunaan sosmed jadi melenceng jauh. Sosmed yang awalnya di ciptakan sebagai media alternatif untuk bersosialisasi, malah di jadikan sebagai ajang adu domba dan menjelek-jelekan agama lain. Dan lebih parahnya lagi banyak orang yang dengan mudahnya terprovokasi dengan status-status semacam di atas. Come on, what's going on with you peoples ? berabad-abad kita hidup berdampingan dalam perbedaan dan keberagaman, sekarang koq malah gampang tersulut emosi. Bahkan dalam keluarga besar saya pun ada anggota keluarga yang berbeda kayakinan dan etnis, and we are still respect each other. Gak pernah tuh kita mengunggulkan salah satu agama atau pun suku. Kedudukan kita sama rata dimata hukum negara mbak sist, mas bro. Bahkan dalam agama pun hanya amalan baik buruk yang membedakan orang. jadi stop lah menghina atau melecehkan keyakinan orang lain di ruang publik apalagi di sosmed, gak etis banget !!!

Kembali pada pokok permasalahan, sosmed bisa menjadi sarana untuk menjaga kerukunan antar umat beragama tapi bisa juga digunakan sebagai alat pengadu domba. Bijaksana lah dalam menggunakan sosmed, lately banyak sekali orang yang salah kaprah dengan ungkapan 'kebebasan berpendapat.' Hal itu banyak terjadi di sosmed, ya contohnya seperti kasus di atas. Alih-alih berpendapat malah terjerat hukum pidana, karena di anggap melecehkan suatu agama. Jadi jawaban untuk pertanyaan saya di awal adalah, sosmed bisa menjadi fasilitas untuk menjalin kerukunan antar agama tetapi bisa juga di jadikan sebagai medan adu domba dan provokasi. Tergantung niatan si pengguna sosmed tersebut. Mudah-mudahan masih banyak orang diluar sana yang sadar akan pentingnya menjaga kerukunan dan keberagaman. Ini bukan menyangkut kerukunan antar golongan atau agama saja loh, tapi kerukunan bangsa juga. Tanyakan lah pada diri kita masing-masing, 'sudahkan saya bertoleransi dalam kehidupan ber-sosmed ?'

"artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog yang diselenggarakan oleh ICRS dan Sebangsa"