HelpNona Writing Contets : L.O.V.E Yourself, hargailah dirimu sendiri ladies !
Artikel ini bukan membahas tentang lagu Justin Bieber yah. Disini kita akan membahas tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Yups, sebelum mencintai orang lain ada baiknya kita mencintai diri sendiri dulu. Kenapa saya sebut penting ? karena dengan mencintai diri sendiri kita dapat mengerti seperti apa diri kita, selain itu kita juga dapat belajar menerima kekurangan dan kelebihan kita. Sehingga untuk mencintai orang lain pun tak akan sulit, karena secara otomatis kita akan memahami bahwa setiap individu itu berbeda dan unik. Simplenya begini deh, bagaimana kita bisa menyayangi orang lain jika kita tidak menyayangi diri kita sendiri ? sedangkan untuk mengerti diri sendiri saja kesulitan apalagi untuk mengerti dan menyayangi orang lain.
(sumber : quoteslike.com) |
Dulu saat masih duduk di bangku SMA, ada seorang teman yang memiliki pacar posesif. Melihat teman saya duduk sebangku dengan teman pria lain saja pasti langsung ngambek. Belum lagi dalam urusan main, dengan sesama teman perempuan pun pasti sang kekasih akan cemburu. Sampai pada suatu waktu, di depan mata saya dia mendorong teman saya sampai terjatuh ke aspal. Bayangkan, seorang perempuan di dorong oleh pria di pinggir jalan dengan suasana yang cukup ramai karena berbarengan dengan bubaran sekolah. Saya yang melihat kejadian itu langsung menarik lengan teman saya untuk berdiri, dan ternyata bibirnya sedikit berdarah. Apa yang dilakukan pacar teman saya tersebut sangat keterlaluan. Dan hal itu diperparah dengan sikap yang berseberangan sang pria di depan kedua orang tua teman saya. Lalu, apakah teman saya melakukan sesuatu ? jawabannya TIDAK. Ketika saya desak untuk mengadukan hal tersebut, ia berdalih bahwa ia masih sangat sayang dengan sang pacar dan takut di suruh putus jika melaporkannya. What ? sayang ? Oh girls, let's find another one..He is just a boy NOT a man ! kalau sudah begini saya speechless.
Kebanyakan perempuan yang mengalami kekerasan dalam berpacaran seperti teman saya di atas, tidak memiliki keberanian yang cukup untuk bertindak. Ya benar sekali, kadang kala kita perempuan hanya "menerima" perlakuaan tersebut dengan mengatasnamakan cinta. Mungkin pepatah itu benar, love is blind.
Tapi, menurut saya itu bukan cinta..itu keegoisan..
Kekerasan tidak hanya terjadi pada kehidupan berumah tangga saja, kekerasan juga dapat terjadi dalam lingkungan berpacaran. Dikutip dari laman www.helpnona.com, kekerasan dalam berpacaran merupakan tindakan dalam mengontrol pasangan diantaranya secara fisik, psikis dan seksual hingga menimbulkan gangguang pada korban. Jika hal ini terjadi pada hubungan anda, jangan takut untuk menegur sang pacar terlebih dulu. Pacaran dengan gaya seperti ini sudah tidak sehat. Yuk ladies berani berbicara ! jangan hanya diam, jangan takut ini demi diri kita sendiri loh. Hargai diri kita sendiri dengan berani berbicara. Masa baru pacaran sudah ada violance, bagaimana nanti kalau jadi menikah. Bisa - bisa badan kita habis dipukul setiap hari. So speak up ladies ! stop the silence, jangan mau terus-terusan menjadi korban.
(sumber : amyrbuckley.com) |
Dan kekerasan bukan hanya berupa physical abuse, tapi banyak kekerasan dalam bentuk lain yang mungkin tidak kita sadari. Misalnya ketika pacar kita memaki dan mengeluarkan kata - kata kasar, saat kita melakukan kesalahan. Nah kekerasan yang demikian di sebut dengan kekerasan verbal atau verbal abuse. Menurut saya kekerasan jenis ini yang berbahaya, jika luka karena physical abuse dapat sembuh dalam tempo bulanan, belum tentu luka "psikis" yang ditimbulkan oleh verbal abuse akan sembuh dalam rentang waktu yang sama. Selain itu dampak dari verbal abuse ini juga menjadikan kita bermental "tempe", belum apa - apa sudah takut duluan, dalam berkomunikasi pun akan menjadi tidak efektif. Hal ini akan menimbulkan kesulitan pada problem solving terhadap masalah yang mungkin akan timbul kemudian hari. Dampak yang lebih parah menurut saya adalah rendahnya tingkat self esteem pada korban verbal bullying. Ya, bagaimana kita tidak merasa harga diri kita rendah jika di bentak, di maki bahkan di panggil dengan panggilan memalukan di depan publik. Mau tidak mau hal itu akan berimbas pada kurangnya rasa percaya diri korban, membuat ia menjadi pemurung bahkan menjadikannya sebagai orang yang gampang marah. Serem kan, kalau kita sampai harus konsultasi ke psikiater gara - gara ini.
(sumber : quotesology.com) |
Jika hal itu benar - benar terjadi pada kita, sebaiknya tinggalkan saja pacar kita. Saya tegaskan sekali lagi, itu bukan cinta. Itu jauh sekali, dengan makna cinta yang berarti lembut dan tanpa paksaan. Keluar dari hubungan yang tidak sehat memang sulit, terlebih jika kita sudah terlanjur sayang dengan dia *ini pengalaman pribadi :'). Tetapi kita perlu sekali untuk mengambil sikap dan tetap perjalan ke depan. Masih di kutip dari dari HelpNona , berikut ini tips - tips yang bisa kita lakukan jika ingin keluar dari hubungan yang tidak sehat :
1) Acceptance
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menerima, menerima jika ternyata hubungan tersebut tidak berhasil. Banyak dari kita yang gagal move on karena masih ada dalam tahap denial atas ketidakberhasilan hubungan tersebut. Dalam fase ini biasanya kita akan dipaksa untuk menata hati, merangkai kambali serpihan hati tersebut sampai akhirnya kita menemukan hikmah dibalik kejadian itu.
2) Berani mengambil sikap
Jika sudah dapat menerima keadaan, maka langkah selanjutnya adalah berani bertindak. Apa yang akan kita lakukan ? Pada fase ini saya sarankan untuk tidak terburu - buru. Nikmati saja setiap moment yang ada, jika kita memutuskan untuk break dulu dari dunia pacaran maka alihkan lah energi anda pada hobby atau mungkin sekedar hang out dengan teman.
3) Pahami bahwa proses ini tidak mudah
Pada akhirnya move on adalah proses yang tidak mudah, apalagi jika kita memiliki riwayat hubungan yang tidak sehat sebelumnya. Namun, hal itu juga tentu tidak baik untuk terus berlarut - larut dalam kesedihan. Buka lah hati untuk pria lain, karena tidak semua pria memiliki kepribadian seperti mantan kita. Tetapi ingat, jangan tergesa - gesa.
Ayo nona, cintai diri kita sendiri dengan berani berkata tidak pada praktek kekerasan seperti di atas. Dari rasa mencintai diri sendiri, akan timbul self respect atau menghargai diri sendiri. Dengan demikian jika sudah timbul self respect pada diri kita, maka dengan sendirinya kita juga akan menghargai orang lain. Karena kita juga sudah paham bagaimana cara memperlakukan orang lain. Jika kita gagal mencintai diri sendiri, bagaimana kita bisa sukses mencintai orang lain ? Jadi, love yourself first nona, kemudian jadilah wanita yang mengagumkan dan jangan lupa untuk bahagia. We deserve it :)