Jalan - Jalan : The Day At The Museum

April 24, 2016 Dini 0 Comments


Sudah lama sekali sejak postingan terakhir saya di blog ini. Hiatus hampir 2 bulan karena berbagai hal. Sebetulnya saya ingin menulis sesering mungkin, tapi apa daya sampai di kostan saya malah tepar kecapean :D. Baiklah tanpa berpanjang lebar lagi mari simak cerita perjalanan saya ini.

1 minggu yang lalu saya menyempatkan diri berkunjung ke Museum Geologi Bandung. Bayangkan sejak 7 tahun lalu bermukim di Bandung, baru kali itu saya menyambangi museum tersebut :P. Jujur saja, Museum yang berada di Jalan Diponegoro No.57 itu tidak terlalu menarik bagi saya. Hanya saja saya selalu heran setiap melintasi kawasan tersebut, lalu lintas pasti tersendat gara2 bus yang ditumpangi para wisatawan yang parkir di bahu jalan. Sempat terbersit ingin berkunjung tapi entah kenapa tidak pernah terlaksana :D. Baru minggu kemarin rencana tersebut dapat di realisasikan, itu juga karena Ibu saya meminta bantuan untuk reservasi di museum tersebut.

Karena tujuan awal saya ingin melakukan reservasi, maka begitu masuk saya tidak melakukan pembelian tiket :P. Entahlah apa prosedur yang saya lakukan memang legal, tapi sebelumnya saya menanyakan hal tersebut juga kepada satpam dan di arahkan untuk langsung masuk ke dalam museum dan menuju keruangan yang ada di sebelah kanan. Di ruangan itu saya menyampaikan maksud saya, kemudian si Mbak petugas menanyakan perihal reservasi tersebut seperti waktu kedatangan, jumlah pengunjung dll. Setelah urusan reservasi selesai, saya memutuskan untuk berkeliling dulu lumayan gratisan :)). HTM di Museum Geologi sangat murah, hanya Rp.2000 untuk Pelajar/Mahasiswa, Rp.3000 untuk umum dan Rp.10.000 untuk Asing/Pelajar Asing.

Begitu Anda memasuki Hall utama Museum, sebuah fosil gajah purba akan menyambut anda. Fosil ini berada ditengah2 hall, otomatis pusat perhatian anda akan tertuju pada fosil ini.

Fosil Gajah Purba (Sumber : kompas.com, gak sempet foto yang ini :p)
Selanjutnya saya menuju keruangan yang berada di sebelah kanan (dekat dengan ruangan untuk reservasi) di lantai 1. Disana terdapat beberapa fosil juga seperti fosil gajah purba tetapi yang ini berukuran lebih kecil, fosil kerbau dan Trex (kalau tidak salah), serta fosil berbagai binatang lainnya (mohon maaf saya lupa nama2 binatang tersebut :D). Sejenak saya merasa sedang berada di National History Museum London (kaya pernah kesana aja :P), tetapi suasana itu berubah ketika sekelompok pelajar yang entah berasal dari mana wara wiri di ruangan tersebut. Bukannya mendengarkan tour guide yang sedang menjelaskan, mereka malah sibuk selfie2 dengan fosil. Ada penampakan yang ikut foto baru nyaho !! hahah :))

Fosil Trex (dok. Pribadi)
Fosil Binatang, entah binatang apa saya lupa :P (dok.Pribadi)
Fosil Banteng atau kerbau (sebelah kanan) (dok.Pribadi)
Fosil Gajah Purba yang berukuran lebih kecil (dok.Pribadi)
Selain fosil2 hewan purba, di ruangan itu terdapat pula penjelasan mengenai keanekaragaman hewan di Nusantara. Berhubung suasana sudah tidak kondusif karena rombongan pelajar tadi, saya kemudian beranjak ke ruangan selanjutnya. Di ruangan ini terdapat kerangka2 manusia purba serta penjelasan mengenai bagaimana kerangka tersebut di temukan. Kerangka tersebut berasal dari Indonesia, ada juga sumbangan dari beberapa negara lain. Saya tidak bisa berlama2 di ruangan tersebut, bukan karena rombongan pelajar tadi tapi karena saya takut :D.

Tengkorak Manusia Purba (Sumber : travelliatours.com)
Setelah dari ruangan yang memamerkan tengkorak dan kerangka itu, saya kemudian menuju ke ruangan yang memamerkan berbagai jenis hewan purba. Hewan2 yang dipamerkan antara lain berbagai jenis invertebrata, dan penjelasan mengenai pohon keluarga makhluk hidup serta evolusi dari gajah. Saya sempat mendengar salah satu pelajar yang kebetulan berada disitu berkata "Koq bisa tau yah, umur fosilnya sekian juta tahun. Lah wong yang menelitinya saja belum lahir" kemudian diiringi derai tawa teman2nya. Hadeuh dek, makanya jangan kebanyakan selfie, masa gak pernah baca2 soal teori Radiometric Dating dll. Baiklah mari tinggal rombongan pelajar tersebut.

Penjelasan Mengenai Lingkungan Hidup Molusca (dok.Pribadi)
Evolution of Elephant (dok.Pribadi)
Pohon Keluarga Makhluk Hidup (dok.Pribadi)
Kemudian saya menuju kelantai 2, disana terdapat penjelasan singkat mengenai sejarah Museum Geologi Bandung. Saya tidak akan menjelaskan mengenai sejarah ini, silahkan anda googling sendiri :D hahah. Saya melanjutkan ke lantai selanjutnya. Saat berada dilantai 3 (entah lantai ini bisa di sebut lantai 3 atau bukan, mengingat luas lantai 2 yang hanya seuprit :D) kita akan disuguhi dengan penjelasan singkat mengenai kapal yang digunakan untuk mengangkut lng, sayang saya tidak mendapat angel foto yang bagus jadi di hapus :'(. Selain itu terdapat juga gambaran pengeboran minyak lepas pantai.
Anjungan Lepas Pantai (dok.Pribadi)
Pada ruangan sebelah kanan terdapat berbagai jenis batuan mineral yang dipamerkan berikut penjelasannya. Untuk anak pertambangan sepertinya spot ini cocok untuk dijadikan bahan ajaran diluar kampus. 
Batu Granit (dok.Pribadi)
Berbagai jenis batuan koleksi museum (dok.Pribadi)
Beralih ke ruangan yang terletak di seberang ruangan  tadi, saya langsung disuguhi dengan gambar ketika gunung Tambora meletus. Di dalam gambar itu, letusan gunung Tambora di sandingkan dengan kedahsyatan letusan gunung Pompei.
Gambar Letusan Gunung Tambora (dok.Pribadi)
Diruangan ini terdapat juga beberapa koleksi peninggalan2 dari jaman batu sampai modern. Terdapat juga koleksi pecahan2 keramik dari letusan gunung tambora.

Koleksi peninggalan dari jaman batu sampai jaman kolonial
Kalung yang biasa digunakan Raja (dok.Pribadi)
Koleksi Peradaban Modern juga ada loh :D (dok.Pribadi)
Pecahan keramik pada jaman letusan gunung Tambora.
Diruangan ini terdapat juga simulasi, dan penjelasan mengenai tanah longsor dan tsunami. Sayangnya pada saat itu area simulasi sedang ditutup. Tapi saya tidak merasa rugi karena melalui video penjelasan yang diputar, saya tetap dapat mengetahui tentang ciri2 alam akan terjadinya longsor dan tsunami serta sebab terjadinya 2 peristiwa alam tersebut. Selain itu, kita juga dapat melihat bagaimana dampak dari letusan gunung Merapi yang terjadi beberapa tahun lalu. Saya jadi berpikir begitu panasnya kah si wedhus gembel itu sampai melelehkan semua yang dilewatinya ?

Motor yang meleleh akibat letusan gunung Merapi (dok.Pribadi)
Perabot rumah tangga yg juga meleleh akibat letusan gunung Merapi (dok.Pribadi)
Fiuuuh..pegel ya pemirsa :D, tapi jalan2 saya belum selesai. Kali ini saya turun lagi ke lantai 1, saya langsung menuju ke ruangan yang berada di sebelah kiri (dari anak tangga). Tidak jauh berbeda dengan ruangan sebelumnya, ruangan ini pun memamerkan berbagai koleksi batuan. Lagi2 hal konyol terjadi, bukanya membaca dan menyimak dengan seksama, 2 orang siswi malah asik2 selfie dengan berbagai batuan tersebut. Yaa ampun..batu aja di ajak selfie ckckck. Jujur hal ini cukup mengganggu untuk saya, sebab penjelasan mengenai batuan tersebut menjadi terhalang. Ya intinya sih jadi rariweuh, heboh sendiri. Padahal pengunjung lain (maksudnya saya :D) ingin benar2 menikmati suasana museum sambil belajar. Diruangan ini, selain dapat melihat berbagai jenis batu2an kita juga dapat mempelajari mengenai topografi dan lapisan2an tahan di Indonesia.

dari globe raksasa ini kita bisa mempelajari tentang lapisan2 bumi (dok.Pribadi)
Batu Kristal (dok.Pribadi)
koleksi museum, noted ya yang hijau itu bukan kryptonite loh :P (dok.Pribadi)
Akhirnya perjalanan ini pun selesai. Bukan hanya kaki pegal yang saya dapat :D, tapi juga ilmu. Dari sini saya dapat mengetahui evolusi dari berbagai makhluk hidup, berbagai jenis batuan yang ternyata sangat dipengaruhi oleh tofografi tanah disekitarnya serta gejala2 alam mengenai tanah longsor dan tsunami. See, belajar tentang alam dan sains ternyata gak selalu membosankan. Saya jadi bersemangat untuk mengunjungi museum2 lainnya di kota Bandung. Semoga bermanfaat, have a nice weekend :)

You Might Also Like

0 comments: